Saham-saham Jepang berbalik arah untuk mencapai level terendah 14-bulan pada sesi pagi Kamis, terseret oleh ekuitas kelas berat teknologi, karena investor khawatir tentang prospek Wall Street setelah Federal Reserve AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih awal.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 2,4 persen menjadi diperdagangkan di 26.366,17 poin pada pukul 02.08 GMT, setelah mencapai level terendah sejak 26 November 2020 di awal sesi. Indeks Topix yang lebih luas jatuh 1,91 persen menjadi diperdagangkan di 1.855,78 poin.
Kedua indeks dibuka lebih tinggi.
"Pasar AS tidak solid kemarin. Itu membuat investor berhati-hati dan mereka bertaruh Wall Street mungkin jatuh hari ini," kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar ekuitas di Tokai Tokyo Research Institute.
"Pasar Jepang naik lebih awal hanya karena investor mencoba membeli dengan harga murah."
Semalam, ketiga indeks saham utama AS berputar liar di menit-menit terakhir sesi yang berakhir dengan Dow bergabung dengan S&P di wilayah negatif dan Nasdaq menambah keuntungan nominal.
Di Jepang, pembuat motor listrik Nidec anjlok 4,63 persen, menyerahkan keuntungan awal, setelah laba operasi kuartal ketiga turun karena kenaikan harga bahan dan kekurangan semikonduktor menekan margin.
Investor start-up teknologi SoftBank Group terperosok 7,02 persen, Advantest yang terkait chip kehilangan 6,23 persen dan pembuat game Sony Group terpuruk 5,82 persen.
Melawan tren, Fanuc terangkat 2,48 persen dan merupakan top gainer di Nikkei setelah pembuat robot itu menaikkan perkiraan laba operasional tahunannya.
Perusahaan perdagangan Marubeni menguat 3,12 persen setelah mengumumkan penjualan bisnis biji-bijian dari unit AS Gavilon kepada pedagang komoditas Glencore Plc Viterra arm.
Sektor asuransi menguat 0,77 persen di tengah kenaikan imbal hasil obligasi AS, tetapi bank menghentikan kenaikannya menjadi turun tipis 0,27 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 2,4 persen menjadi diperdagangkan di 26.366,17 poin pada pukul 02.08 GMT, setelah mencapai level terendah sejak 26 November 2020 di awal sesi. Indeks Topix yang lebih luas jatuh 1,91 persen menjadi diperdagangkan di 1.855,78 poin.
Kedua indeks dibuka lebih tinggi.
"Pasar AS tidak solid kemarin. Itu membuat investor berhati-hati dan mereka bertaruh Wall Street mungkin jatuh hari ini," kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar ekuitas di Tokai Tokyo Research Institute.
"Pasar Jepang naik lebih awal hanya karena investor mencoba membeli dengan harga murah."
Semalam, ketiga indeks saham utama AS berputar liar di menit-menit terakhir sesi yang berakhir dengan Dow bergabung dengan S&P di wilayah negatif dan Nasdaq menambah keuntungan nominal.
Di Jepang, pembuat motor listrik Nidec anjlok 4,63 persen, menyerahkan keuntungan awal, setelah laba operasi kuartal ketiga turun karena kenaikan harga bahan dan kekurangan semikonduktor menekan margin.
Investor start-up teknologi SoftBank Group terperosok 7,02 persen, Advantest yang terkait chip kehilangan 6,23 persen dan pembuat game Sony Group terpuruk 5,82 persen.
Melawan tren, Fanuc terangkat 2,48 persen dan merupakan top gainer di Nikkei setelah pembuat robot itu menaikkan perkiraan laba operasional tahunannya.
Perusahaan perdagangan Marubeni menguat 3,12 persen setelah mengumumkan penjualan bisnis biji-bijian dari unit AS Gavilon kepada pedagang komoditas Glencore Plc Viterra arm.
Sektor asuransi menguat 0,77 persen di tengah kenaikan imbal hasil obligasi AS, tetapi bank menghentikan kenaikannya menjadi turun tipis 0,27 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022