Pangkalpinang (Antara Babel) - Produksi cabai rawit petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2014 hanya 3.099,80 ton atau mengalami penurunan 250,90 ton dibandingkan tahun sebelumnya karena berkurangnya luas areal tanam.

"Penurunan produksi cabai rawit terjadi di Pulau Bangka 197,30 ton dan Pulau Belitung 53,60 ton," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Herum Fajarwati di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan, persentase produksi cabai rawit 2014 sebesar 71,67 persen di Pulau Bangka dan 28,33 persen di Pulau Belitung.

"Ini menunjukkan bahwa sejak 2012 hingga 2014 Pulau Bangka masih menjadi sentra produksi cabai rawit," katanya.

Ia menyebutkan, produksi cabai rawit tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada 2013 mencapai 2.418,90 ton, sedangkan produksi Pulau Belitung 931,80 ton.

Sementara itu, luas panen tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada 2012 seluas 383 hektare dan Pulau Belitung terjadi pada 2013 seluas 102 hektare.

"Produktivitas tertinggi di Pulau Bangka dan Pulau Belitung terjadi pada tahun 2013 masing-masing sebesar 6,87 ton per hektare dan 9,14 ton per hektare," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan absolut produksi cabai rawit pada 2014 relatif besar terjadi di Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung.

Sementara penurunan produksi cabai rawit terjadi di Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.

"Diperkirakan produksi cabai rawit tahun ini juga mengalami penurunan karena kondisi kemarau panjang yang akan mengakibatkan hasil panen petani berkurang," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015