Dulu, Industri pertambangan identik dengan maskulinitas, berbagai stigma yang dikonstruksi tentang pekerjaan di industri ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki pun bermunculan. Fenomena ini, tak ayal membuat kesetaraan gender menjadi issue di industri ini.

Namun lain dulu, lain sekarang. Ditengah menguatnya gaung pengarusutamaan gender yang terus berkembang, membuat industri pertambangan mulai akrab dengan para pekerja perempuan. Meski, harus didalami kembali tentang sejauh mana ruang bagi para perempuan untuk berkiprah di industri ini. 

Menciptakan lingkungan bisnis inklusif yang mendukung keragaman gender di industri pertambangan memang tak mudah. Namun hal inilah yang secara konsisten sedang dilakukan PT Timah Tbk. 

Sebagai perusahaan pertambangan timah terbesar di Indonesia, PT Timah Tbk meyakini mengimplementasi kesetaraan gender di berbagai level pekerjaan akan meciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, terbuka, dan manfaat bagi keberlangsungan perusahaan. 

Berbagai langkah konkrit yang dilakukan PT Timah Tbk dalam memberikan kesempatan bagi pekerja perempuan diantaranya keseteraan upah bagi para pekerja perempuan, akses terhadap peningkatan kemampuan yang sama. Bahkan diberikan kesempatan untuk menduduki berbagai jabatan strategis. 

Emiten berkode TINS ini memiliki tenaga kerja perempuan sebanyak 272 orang yang tersebar dari berbagai direktorat seperti direktorat pengembangan usaha, direktorat keuangan, direktorat SDM, bahkan di Direktorat Operasi dan Produksi. 

Tak tanggung-tanggung beberapa pekerja perempuan di PT Timah Tbk berhasil menduduki berbagai peran strategis. Bahkan Direktur SDM PT Timah Tbk saat ini dijabat oleh seorang perempuan, Yennita. 

Tak sampai di situ, setidaknya ada tujuh pekerja perempuan di PT Timah Tbk yang menduki jabatan setingkat Senior Vice President. Dalam beberapa bidang pekerjaaan, para pekerja perempuan di PT Timah Tbk tetap tangguh berada di lokasi penambangan. 

Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto mengatakan, kehadiran pekerja perempuan di industri pertambangan merupakan hal yang lumrah. PT Timah Tbk memberikan kesempatan yang sama dalam setiap aspek bagi para pekerja perempuan seperti, hal kesejahteraan karyawan, kesempatan berkarier juga pemenuhan kompetensi. 

Dalam menilai kinerja PT Timah Tbk lebih mengedepankan pada kapabilitas pekerja. 

"Ketika kapabilitas ini dimiliki figur perempuan, ini menunjukkan bahwa Perempuan di PT TIMAH Tbk adalah professional yang unggul," katanya belum lama ini.

Lebih lanjut, Ia menegaskan PT Timah Tbk memberikan kesempatan seluas mungkin bagi para pekerja perempuan untuk mengembangkan potensi diri dan berkarya. 

"Perusahaan concern dengan aspek Business and Human right, dan issue perempuan adalah hal yang juga menjadi perhatian kita. Hal ini tercermin dari aturan- aturan yang pro terhadap perempuan, dimana hak – hak perempuan terakomodir di perjanjian kerja Bersama, kemudian juga perusahaan berusaha memenuhi fasilitas yang pro terhadap perempuan seperti keberadaan ruang laktasi, pelayanan kesehatan, perlindungan terhadap hak – hak perempuan dan budaya kerja yang baik," jelasnya. 

Sementara itu,  Direktur SDM PT Timah Tbk, Yennita mengatakan sejak dulu PT Timah tidak melihat pekerja dari gender melainkan dari kapabilitas dan kemampuan yang dimiliki. Ketika seorang pekerja memiliki kompetensi sesuai dengan spesifikasi maka memiliki kesempatan yang sangat luas untuk berkembang. 

Yennita menambahkan, hal ini bahkan sudah berlangsung lama, dimana pekerja perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses berbagai jabatan, pendidikan dan pelatihan hingga kesejahteraan. Untuk itulah, PT Timah Tbk bahkan mempercayakan beberapa pekerjaan strategis yang dilaksanakan oleh perempuan.

“Pekerja itu dilihat bukan dari gender, tapi kontribusi dia terhadap perusahaan atau organisasi. Bukan hanya karena PT Timah Tbk perusahaan tambang, lalu perempuan tidak dapat kesempatan, tidak begitu. Semuanya sama asalkan bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Ini terbukti dengan beberapa jabatan strategis di PT Timah Tbk diemban perempuan,” katanya. 

“Tidak ada hambatan bagi seorang perempuan untuk menjadi leader di PT Timah Tbk, termasuk untuk pengembangan kompetensi,” katanya. 

Salah satu pekerja perempuan di PT Timah Tbk, Dyna Dwi Ratna Sari yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Eksplorasi menceritakan, bergabung di PT Timah Tbk sejak tahun 2008 silam merasakan secara nyata implementasi kesetaraan gender yang diterapkan di PT Timah Tbk. 

Lingkungan kerja yang ramah bagi perempuan, serta team work yang saling mendukung tak membuat dirinya sebagai perempuan merasa minder. Alih-alih minder kata dia, justru dengan kesempatan yang terbuka lebar membuat Ia terus mengembangkan diri hingga berada di posisi ini. 

“Background saya adalah geologi, sejak awal kuliah saya tahu betul berbagai risiko yang akan dihadapi sebagai pekerja tambang perempuan. Saya menikmati semua itu, pada satu waktu pekerjaan saya mengharuskan saya untuk berada di kapal eksplorasi selama sekitar 25 hari. Didukung dengan teamwork yang saling mendukung saya enjoy saja melaksanakan tugas ini,” katanya. 

Dyna menyebutkan, di PT Timah Tbk Ia diberikan kesempatan untuk berkarir, karena yang dilihat bukan soal gender melainkan kemampuan. Sehingga, semua kesempatan terbuka lebar tinggal mau atau tidak untuk mengembangkan diri. 

“Saya bersyukurnya, di PT Timah Tbk tidak ada yang dibeda-bedakan apakah ini hanya pekerjaan laki-laki atau ini pekerjaan perempuan. Semuanya sama, tergantung dengan keahlian yang dimiliki masing-masing,” ujarnya. 

Senada, Fina Eliyani yang saat ini menjabat sebagai kepala divisi akuntansi di PT Timah Tbk, menyebutkan berbagai pengalaman leadership diperolehnya semenjak berkarir di PT Timah Tbk. 

Dari sejak awal, wanita yang menyukai bidang accounting ini merasakan bahwa kesempatan selalu terbuka bagi insan timah yang ingin menunjukkan kinerja terbaiknya. Namun diakuinya,  memang dalam setiap pekerjaan pasti memiliki tantangan. 

“Semua kesempatan ada, tinggal bagaimana kita atau tidak menunjukkan kapabilitas kita untuk memberikan pekerjaan yang terbaik. Di PT Timah Tbk sendiri orang dinilai karena kapablitasnya, bukan karena dia laki-laki atau perempuan,” sebutnya. 

Mantan Komisioner Komnas HAM Periode 2012 -2017 Roichatul Aswidah mengatakan pekerja perempuan memiliki kecenderungan yang rentan terhadap beberapa isu, misalnya persoalan diskriminasi, upah, perlindungan dan lainnya. 

Namun di era ini, diakuinya untuk para pekerja formal beberapa kerentanan tersebut dapat diminimalisasi, sehingga tak jarang perempuan mendapatkan beberapa posisi yang lebih layak. Meski hal ini belum terjadi secara menyeluruh. 

“Saat ini memang sudah cukup banyak perempuan yang bekerja di industri pertambangan, mungkin di PT Timah Tbk salah satunya. Jika PT Timah Tbk telah mengimplementasikan kesetaraan gender saya rasa PT Timah Tbk sudah berjalan pada track yang benar,” katanya.

Situasi untuk mewujudkan penyetaraan gender kata dia memang tidak bisa dilakukan dalam waktu sebentar dan tantangan yang cukup besar dan perlu komitmen yang kuat dari berbagai lini seperti manajemen untuk mendukung pekerja perempuan. 

Ia menegaskan, pemenuhan hak-hak pekerja perempuan memang sudah sepatutnya menjadi atensi semua pihak. Dirinya berharap, apa yang telah dilakukan PT Timah ini dapat terus berlanjut. 

“Saya kira PT Timah Tbk berada pada track yang benar tapi situasi ini kan tidak bisa hanya dalam satu atau dua hari, tapi ini harus terus menerus apalagi sebagai perusahaan pertambangan. Ini harus terus diupakan memberikan kesempatan bagi pekerja perempuan seluas-luasnya, dan saya berharap ini enggak mundur justru semakin banyak nantinya pekerja perempuan yang tangguh,” katanya

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022