Muntok (Antara Babel) - Warga Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung optimistis sektor pariwisata di daerah itu akan semakin berkembang karena besarnya potensi yang dimiliki dan tidak ada di daerah lain.

"Potensi objek wisata sejarah dan banyaknya budaya yang berkembang di masyarakat Bangka Barat hanya perlu dikemas dengan lebih baik dan menarik, kami yakin jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berkelanjutan akan semakin banyak wisatawan datang ke daerah itu," kata pegiat seni musik, F Badri di Muntok, Senin.

Menurut dia, potensi wisata sejarah banyak terdapat di Muntok yang pernah menjadi pelabuhan besar dan pengasingan Proklamator RI dan sejumlah pejuang di masa Kemerdekaan.

Menurut dia, peristiwa tersebut meninggalkan bukti sejarah berupa bangunan dan tempat yang bisa dijadikan modal utama untuk membangkitkan sektor pariwisata di daerah itu.

"Selain wisata sejarah, wisata budaya juga bisa diandalkan untuk menarik wisatawan datang ke Bangka Barat yang selama ini terkenal rukun dan menjaga sikap toleransi antarumat beragama," kata dia.

Bersandingnya bangunan Kelenteng Kong Fuk Miau dengan Masjid Jamik merupakan bukti kuat terjalinnya toleransi antarumat beragama di Muntok sejak awal abad 18.

Budaya nganggung, perang ketupat, makan lepet, nganggung, pawai obor, dan kebiasaan sehari-hari masyarakat setempat, kata dia, merupakan salah satu daya tarik yang bisa dikedepankan.

"Kami yakin jika budaya itu dikemas dengan baik, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mencoba sensasi sendiri," katanya.

Ia menambahkan, selama ini masyarakat belum paham jika budaya keseharian mereka bisa dijadikan daya tarik wisatawan karena keterbatasan informasi dari daerah lain yang sudah lebih dahulu memajukan pariwisata berbasis budaya.

"Dalam hal ini pemerintah daerah memiliki tugas cukup berat karena mereka harus melakukan pendampingan langsung ke masyarakat agar budaya yang ada tetap lestari sehingga bisa dipromosikan untuk menarik wisatawan," katanya.  

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015