Jakarta (Antara Babel) - Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso tidak terkejut mendengar isu pencopotan atau pemutasian dirinya dari jabatan itu.

"Enggak terkejut, saya malah tahu berita itu dari kawan-kawan wartawan. Dalam instansi Polisi atau TNI itu biasa ganti-ganti posisi," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan dirinya bekerja seperti biasa dan tetap menangani kasus-kasus lainnya.

Ke depan dia juga akan menangani sembilan kasus besar bernilai triliunan rupiah.

Sementara itu, Direktur Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Victor Simanjutak menuturkan penindakan sejumlah kasus bisa jadi terhambat ketika isu pencopotan Budi Waseso yang kini berhembus benar terjadi.  
   
"Enggak bisa dijamin apa yang dilakukan penyidik. Nanti mereka juga takut. Misalnya mereka mengungkap kasus, mereka terancam dicopot," kata Victor di Mabes Polri di Jakarta.

Padahal, kata dia, sejumlah kasus yang ditangani saat ini oleh para penyidik seperti dugaan korupsi di Pertamina Foundation atau kasus dwelling time dan pengadaan crane di PT Pelindo II membutuhkan ketenangan.

"Penyidik perlu ketenangan. Jangan diganggu dengan isu seperti ini. Anggota Bareskrim sekarang semangat bekerja karena dipimpin yang semangat kerja, kalau Kabareskrim-nya dicopot saya takut ini jadi langkah mundur," kata dia.

Dia menuturkan prestasi Kabareskrim saat ini jelas sudah banyak terlihat.

Penyelamatan triliunan rupiah uang negara dari kasus kondensat PT Trans Pacifik Petrochemical Indotama (TPPI) menjadi salah satu buktinya.

"TPPI dulu enggak pernah tersentuh sekarang bisa kami selesaikan. Kemana negara selama ini? Apa mau semua yang sudah dilakukan ini mundur lagi?," ucapnya.

Meski tak menyebutkan siapa dalangnya, Victor menduga ada skenario besar di balik isu mengenai pencopotan Budi Waseso itu.

"Saya enggak tau ini hanya ancaman atau psywar. Tapi kalau sampai terjadi ini langkah mundur dan ancaman bagi penegakan hukum," kata dia.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015