Muntok (Antara Babel) - Warga Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung akan memasang ratusan "api likur" atau obor kecil untuk menyambut para tamu dan peserta kegiatan pariwisata tingkat internasional bertajuk "Home Stay Fair (HSF)" yang akan digelar di daerah itu, 10-12 September 2015.
"Ratusan pelita berbentuk obor berukuran kecil sudah kami siapkan dan siap dipasang. Kami berharap api likur bisa mempertegas kesan Muntok sebagai kota budaya dan sejarah," ujar Panitia Festival Menumbing, Joko Susilo, di Muntok, Senin.
Ia mengatakan, api likur biasa digunakan masyarakat setempat saat menyambut datangnya Bulan Ramadhan sebagai ungkapan kegembiraan.
Selain itu, api likur diharapkan juga membawa semangat tersendiri bagi masyarakat setempat dalam menyambut ratusan tamu yang hadir dari dalam dan luar negeri.
"Api likur memiliki nuansa kampung yang sangat kental, kami berharap para tamu bisa ikut merasakan terang alami api dari tersebut saat mereka diarak dari rumah dinas bupati hingga panggung utama yang ada di Lapangan Gelora," kata dia.
Ia menerangkan, api likur saat ini baru disiapkan materialnya oleh warga setempat dan akan dipasang satu hari sebelum para tamu hadir ke daerah itu.
"Kami sedang siapkan 281 buah lentera kecil berbahan bambu yang akan dipasang di sepanjang jalan tersebut," kata dia.
Menurut dia, api likur merupakan budaya khas daerah tersebut yang layak ditampilkan dan dinikmati para tamu dari luar daerah.
"Budaya lokal akan kami usahakan untuk bisa ditampilkan, kami berharap para tamu bisa menikmati budaya lokal dan terkesan sehingga bisa menjadi promosi pariwisata daerah di tingkat nasional dan internasional," kata dia.
Menurut dia, momentum Home Stay Fair 2015 merupakan kesempatan tepat untuk mengenalkan budaya lokal kepada dunia sebagai daya tarik pariwisata agar semakin berkembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Ratusan pelita berbentuk obor berukuran kecil sudah kami siapkan dan siap dipasang. Kami berharap api likur bisa mempertegas kesan Muntok sebagai kota budaya dan sejarah," ujar Panitia Festival Menumbing, Joko Susilo, di Muntok, Senin.
Ia mengatakan, api likur biasa digunakan masyarakat setempat saat menyambut datangnya Bulan Ramadhan sebagai ungkapan kegembiraan.
Selain itu, api likur diharapkan juga membawa semangat tersendiri bagi masyarakat setempat dalam menyambut ratusan tamu yang hadir dari dalam dan luar negeri.
"Api likur memiliki nuansa kampung yang sangat kental, kami berharap para tamu bisa ikut merasakan terang alami api dari tersebut saat mereka diarak dari rumah dinas bupati hingga panggung utama yang ada di Lapangan Gelora," kata dia.
Ia menerangkan, api likur saat ini baru disiapkan materialnya oleh warga setempat dan akan dipasang satu hari sebelum para tamu hadir ke daerah itu.
"Kami sedang siapkan 281 buah lentera kecil berbahan bambu yang akan dipasang di sepanjang jalan tersebut," kata dia.
Menurut dia, api likur merupakan budaya khas daerah tersebut yang layak ditampilkan dan dinikmati para tamu dari luar daerah.
"Budaya lokal akan kami usahakan untuk bisa ditampilkan, kami berharap para tamu bisa menikmati budaya lokal dan terkesan sehingga bisa menjadi promosi pariwisata daerah di tingkat nasional dan internasional," kata dia.
Menurut dia, momentum Home Stay Fair 2015 merupakan kesempatan tepat untuk mengenalkan budaya lokal kepada dunia sebagai daya tarik pariwisata agar semakin berkembang.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015