Koba, Babel (ANTARA) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Karyawan, mengatakan, program "home stay" yang dijalankan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) merupakan bentuk pengabdian pelajar kepada masyarakat.
"Para siswa ditempa untuk terjun langsung ke masyarakat. Tidak semua sekolah atau madrasah mendapatkan kesempatan ini," katanya saat menghadiri kegiatan pelepasan pelajar "home stay" di MAN IC Bangka Tengah, Jumat.
Karyawan memberikan apresiasi kepada pihak MAN IC Bangka Tengah yang tetap konsisten menjalankan program pelajar "home stay" setiap tahun.
"Program ini penting untuk menempa pelajar, mendekatkan mereka dengan beragam kehidupan sosial kemasyarakatan dan tentu saja harus memberi manfaat bagi warga," ujarnya.
Pelajar yang selama ini lebih banyak belajar secara teori di ruang kelas, sekarang mereka diberi kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan mempraktikkan ilmunya kepada masyarakat.
"Kepada warga Desa Permis dan Rajik, saya mengucapkan terima kasih karena telah menerima kedatangan siswa MAN IC Bangka Tengah. Jangan ragu dan segan untuk menegur jika mereka salah karena itu merupakan bagian dari mendidik," ujarnya.
Kepala MAN IC Bangka Tengah Ahmad Sukri Ahkap mengatakan selama di Desa Permis dan Rajik para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan menginap di rumah "induk semang".
Para pelajar menjalankan program-program yang telah disusun sebelumnya. Para siswa akan mengajar di SD, TPA, dan melakukan kegiatan sosial keagamaan.
"Mereka juga akan menggelar lomba yang mengangkat kearifan lokal seperti lomba memasak makanan khas daerah,” ujarnya.
Camat Simpang Rimba Nurmansyah mengapresiasi kegiatan "home stay" sebagai kegiatan yang bernilai positif bagi siswa dan masyarakat.
"Kegiatan ini sangat positif, apalagi dalam program tersebut ada kegiatan mengajar di sekolah dan sosial keagamaan. Warga desa mendapatkan ilmu, begitu juga dengan siswa MAN IC yang mendapatkan pengalaman,” katanya.
