Kuala Lumpur (Antara Babel) - Sebanyak 39 warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam peristiwa kapal tenggelam di Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, tanggal 3 September sudah berhasil diidentifikasi secara langsung oleh keluarganya.

Dari jumlah tersebut 18 jenazah telah dipulangkan ke Indonesia, dan rencananya 10 jenazah yang telah selesai pengurusan dokumennya juga akan dipulangkan ke Indonesia pada tanggal 9 September 2015, demikian keterangan KBRI Kuala Lumpur yang diterima Antara, Selasa.

Sedangkan pihak keluarga korban masih terus berdatangan ke rumah sakit untuk mengidentifikasi jenazah baik melalui identifikasi visual maupun personal effect.

Selanjutnya, tim DVI PDRM juga telah mengambil sampel DNA keluarga sebagai sarana terakhir untuk identifikasi jenazah yang tidak dapat dikenali lagi.

Dijelaskan bahwa operasi pencarian, Selasa tidak menemukan adanya korban tambahan.  Operasi Tim SAR yang dijadwalkan berlangsung satu minggu akan berakhir pada Rabu (9/9).

Apabila operasi pencarian tidak diperpanjang, maka total korban yang ditemukan adalah 62 korban meninggal dan 20 korban selamat.

Dengan demikian total jumlah penumpang kapal adalah 82 orang, sebagaimana perkiraan awal yang telah disampaikan sebelumnya.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno menegaskan KBRI akan terus memfasilitasi keluarga yang akan melakukan identifikasi dengan menempatkan staf Kedutaan di setiap rumah sakit di mana jenazah korban disimpan.

Dubes Herman juga menegaskan bahwa KBRI akan berupaya maksimal agar proses repatriasi jenazah dapat dilaksanakan secepat mungkin bekerja sama dengan BNP2TKI dan pemda asal korban.

Selanjutnya, satgas KBRI KL terus melakukan koordinasi dengan otoritas Malaysia dan instansi terkait di Indonesia untuk penanganan para korban, baik korban selamat maupun korban meninggal.

Pemerintah Provinsi secara khusus juga telah mengirim tim untuk membantu Satgas KBRI KL dalam memfasilitasi pemulangan jenazah asal Aceh.

Pewarta: N. Aulia Badar

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015