Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang, memprediksi puncak musim kemarau di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjadi pada September 2015.

"Kondisi cuaca bulan ini cerah hingga berawan dan potensi hujan sangat kecil sekali," kata Analisa dan Prakiraan BMKG Pangkalpinang, Evi Diana di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan berdasarkan pantauan citra satelit cuaca, secara normal suhu udara maksimum mencapai 25 hingga 34 derajat celsius dengan kecepatan angin 12 hingga 34 kilometer per jam.

"Puncak musim kemarau ini wilayah Pulau Bangka dan Belitung masuk status 'warning' kekeringan,  bahkan beberapa areal persawahan sudah mengalami kekeringan," ujarnya.

Ia mengatakan peringatan kekeringan ini artinya tidak diguyur hujan lebih dari 26 hingga 30 hari, sehingga sumber air masyarakat akan berkurang.

"Saat ini sudah banyak wilayah yang kekeringan karena sudah tidak diguyur hujan," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan untuk menghemat menggunakan air bersih, sehingga tidak terlalu sulit memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain itu diharapkan masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan yang akan menambah polusi udara.

"Puncak musim kemarau ini akan sulit memadamkan api, karena hutan, semak belukar mengering dan ditambah angin kencang yang mempercepat penyebaran api," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015