Sungailiat (Antara Babel) - Puluhan doses Politeknik Manufaktur (Polman) Negeri di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan aksi mogok mengajar karena status pegawai negeri sipil (PNS) yang mereka tuntut tidak mendapat kepastian dari pemerintah.
Menurut salah seorang dosen Polman, Eko Sulistyo, di Sungailiat, Senin, para dosen termasuk pegawai non dosen sengaja mogok mengajar dan mogok bekerja sebagai bentuk kekecewaan mereka atas ketidakjelasan nasib mereka yang sudah bekerja cukup lama.
"Kami sengaja mogok mengajar atau mogok kerja untuk menuntut hak kami agar diangkat menjadi PNS. Aksi mogok ini akan dilakukan selama dua hari mulai sekarang hingga besok," katanya.
Ia mengatakan, aksi yang sama juga dilakukan oleh para dosen di 36 Perguruan Tinggi Negeri Baru yang tergabung dalam Ikatan Lintas Pegawai (ILP) di seluruh Indonesia.
"Gerakan aksi mogok dilakukan serentak di 36 PTNB dan mereka menuntut hal yang sama yakni kepastian nasib untuk diangkat menjadi PNS," katanya menambahkan.
Sementara itu Ketua BEM Polman Negeri Muhammad Irsan menilai selama ini pemerintah tidak peduli dengan nasib kepegawaian dosen dan pegawai di PTNB termasuk di Polman Negeri Babel.
"Kami tentunya memberikan dukungan terhadap aksi mogok para dosen. Pemerintah terkesan tidak serius dengan perjanjian yang mereka buat. Sudah lima tahun menjadi negeri tetapi status para dosen tetap belum ada kepastian," katanya.
Dia berharap melalui aksi mogok mengajar dan bekerja yang dilakukan para dosen dan pegawai Polman Negeri itu bisa mengugah nurani pemerintah untuk secepatnya mengabulkan alih status dosen dan pegawai menjadi PNS.
"Kami akan menemui pemerintah daerah. Jika aksi ini tidak ditindaklanjuti dan kami tetap akan membantu para dosen dan pegawai melakukan unjuk rasa di kantor-kantor pemerintah daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
Menurut salah seorang dosen Polman, Eko Sulistyo, di Sungailiat, Senin, para dosen termasuk pegawai non dosen sengaja mogok mengajar dan mogok bekerja sebagai bentuk kekecewaan mereka atas ketidakjelasan nasib mereka yang sudah bekerja cukup lama.
"Kami sengaja mogok mengajar atau mogok kerja untuk menuntut hak kami agar diangkat menjadi PNS. Aksi mogok ini akan dilakukan selama dua hari mulai sekarang hingga besok," katanya.
Ia mengatakan, aksi yang sama juga dilakukan oleh para dosen di 36 Perguruan Tinggi Negeri Baru yang tergabung dalam Ikatan Lintas Pegawai (ILP) di seluruh Indonesia.
"Gerakan aksi mogok dilakukan serentak di 36 PTNB dan mereka menuntut hal yang sama yakni kepastian nasib untuk diangkat menjadi PNS," katanya menambahkan.
Sementara itu Ketua BEM Polman Negeri Muhammad Irsan menilai selama ini pemerintah tidak peduli dengan nasib kepegawaian dosen dan pegawai di PTNB termasuk di Polman Negeri Babel.
"Kami tentunya memberikan dukungan terhadap aksi mogok para dosen. Pemerintah terkesan tidak serius dengan perjanjian yang mereka buat. Sudah lima tahun menjadi negeri tetapi status para dosen tetap belum ada kepastian," katanya.
Dia berharap melalui aksi mogok mengajar dan bekerja yang dilakukan para dosen dan pegawai Polman Negeri itu bisa mengugah nurani pemerintah untuk secepatnya mengabulkan alih status dosen dan pegawai menjadi PNS.
"Kami akan menemui pemerintah daerah. Jika aksi ini tidak ditindaklanjuti dan kami tetap akan membantu para dosen dan pegawai melakukan unjuk rasa di kantor-kantor pemerintah daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015