Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya menjaga eksistensi pesta adat dan berbagai kegiatan budaya lokal untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan warga setempat.
"Berbagai kegiatan budaya lokal ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang wajib dipertahankan dan dilestarikan agar nantinya bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Rabu.
Menurut dia, budaya lokal, salah satunya pesta adat Dusun Rajek yang berada di Desa Berang, Simpangteritip merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan warga setempat.
Pelaksanaan kegiatan secara rutin tahunan merupakan salah satu bukti tingginya nilai kearifan lokal yang perlu terus dijaga karena melalui kegiatan itu terlihat kebersamaan seluruh warga terlibat langsung dalam pesta adat.
"Menjaga hubungan baik antarwarga seperti yang tercermin dalam kegiatan ini merupakan modal penting untuk pembangunan desa, daerah dan masyarakat. Kami akan terus mendukung kegiatan seperti ini," katanya.
Dalam acara ini, Bupati Sukirman membaur dengan warga Dusun Rajek, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan para tetua adat saat menggelar pawai keliling peserta khitan massal dan khataman Al Quran.
Sajian makanan khas berupa dodol menjadi simbol eratnya tali silaturahim, kekompakan dan kebersamaan warga Rajek.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali mengatakan pesta adat Dusun Rajek sudah menjadi tradisi turun temurun sejak 1933 dan terus bertahan sampai sekarang.
Rangkaian kegiatan warga yang digelar selama pesta adat, meliputi khitan massal yang diikuti 15 anak dan khataman Al Quran oleh 19 anak menjadi penanda masa memasuki masa dewasa dan diharapkan menjadi anak soleh.
Selain menggelar pawai keliling kampung, setiap rumah yang anaknya dikhitan atau khatam Al Quran dihias dengan indah sebagai wujud sukacita seluruh anggota keluarga.
"Kami berharap kemeriahan dan kebahagiaan seperti ini terus terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Saya apresiasi masyarakat yang saling bantu, bergotong royong menjaga tali silaturahim," kata Ali.
Ia berharap dengan kelestarian budaya bisa menjadi salah satu elemen pendukung perkembangan pariwisata Bangka Barat dan tentunya akan memberikan dampak positif dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.
Pada prosesi khitan massal, sebelum dikhitan anak-anak dibawa tetua adat berjalan beriringan menuju sungai yang sudah disiapkan dengan bentuk menyerupai kolam, sepanjang perjalanan tersebut rombongan diiringi musik dan tarian.
Selanjutnya peserta khitan didampingi orang tua masing-masing melakukan prosesi berendam air kolam dengan posisi duduk di atas kelapa yang terlebih dahulu didoakan tetua adat.
Khitan massal ini masih menggunakan cara tradisional, fungsi berendam di air kolam sebagai penghilang rasa sakit atau bius saat dikhitan.
Setelah dikhitan, anak-anak diarak kembali sampai ke balai desa dan mendapatkan sambutan meriah, warga menggelar kesenian pencak silat dan dalam perkembangannya pada acara ini juga ada beberapa warga yang memberikan saweran sehingga acara semakin semarak.
Dalam upaya pengembangan budaya untuk mendukung sektor pariwisata diharapkan berbagai kebiasaan yang dilakukan warga tetap dipertahankan karena acara itu merupakan identitas diri keragaman adat budaya warga Dusun Rajek.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Berbagai kegiatan budaya lokal ini memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang wajib dipertahankan dan dilestarikan agar nantinya bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Rabu.
Menurut dia, budaya lokal, salah satunya pesta adat Dusun Rajek yang berada di Desa Berang, Simpangteritip merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan warga setempat.
Pelaksanaan kegiatan secara rutin tahunan merupakan salah satu bukti tingginya nilai kearifan lokal yang perlu terus dijaga karena melalui kegiatan itu terlihat kebersamaan seluruh warga terlibat langsung dalam pesta adat.
"Menjaga hubungan baik antarwarga seperti yang tercermin dalam kegiatan ini merupakan modal penting untuk pembangunan desa, daerah dan masyarakat. Kami akan terus mendukung kegiatan seperti ini," katanya.
Dalam acara ini, Bupati Sukirman membaur dengan warga Dusun Rajek, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan para tetua adat saat menggelar pawai keliling peserta khitan massal dan khataman Al Quran.
Sajian makanan khas berupa dodol menjadi simbol eratnya tali silaturahim, kekompakan dan kebersamaan warga Rajek.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Muhammad Ali mengatakan pesta adat Dusun Rajek sudah menjadi tradisi turun temurun sejak 1933 dan terus bertahan sampai sekarang.
Rangkaian kegiatan warga yang digelar selama pesta adat, meliputi khitan massal yang diikuti 15 anak dan khataman Al Quran oleh 19 anak menjadi penanda masa memasuki masa dewasa dan diharapkan menjadi anak soleh.
Selain menggelar pawai keliling kampung, setiap rumah yang anaknya dikhitan atau khatam Al Quran dihias dengan indah sebagai wujud sukacita seluruh anggota keluarga.
"Kami berharap kemeriahan dan kebahagiaan seperti ini terus terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Saya apresiasi masyarakat yang saling bantu, bergotong royong menjaga tali silaturahim," kata Ali.
Ia berharap dengan kelestarian budaya bisa menjadi salah satu elemen pendukung perkembangan pariwisata Bangka Barat dan tentunya akan memberikan dampak positif dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.
Pada prosesi khitan massal, sebelum dikhitan anak-anak dibawa tetua adat berjalan beriringan menuju sungai yang sudah disiapkan dengan bentuk menyerupai kolam, sepanjang perjalanan tersebut rombongan diiringi musik dan tarian.
Selanjutnya peserta khitan didampingi orang tua masing-masing melakukan prosesi berendam air kolam dengan posisi duduk di atas kelapa yang terlebih dahulu didoakan tetua adat.
Khitan massal ini masih menggunakan cara tradisional, fungsi berendam di air kolam sebagai penghilang rasa sakit atau bius saat dikhitan.
Setelah dikhitan, anak-anak diarak kembali sampai ke balai desa dan mendapatkan sambutan meriah, warga menggelar kesenian pencak silat dan dalam perkembangannya pada acara ini juga ada beberapa warga yang memberikan saweran sehingga acara semakin semarak.
Dalam upaya pengembangan budaya untuk mendukung sektor pariwisata diharapkan berbagai kebiasaan yang dilakukan warga tetap dipertahankan karena acara itu merupakan identitas diri keragaman adat budaya warga Dusun Rajek.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022