Persatuan Tenaga Kerja Tidak Tetap atau Honorer Kabupaten Bangka Selatan,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap besarnya kenaikan gaji disesuaikan dengan situasi dan kondisi ekonomi saat ini.

"Ini hanya saran dan harapan kami saja,semua kembali kepada pemerintah daerah,"kata Wakil Ketua Forum Guru Pegawai Honor Sekolah(FGPHS)Bangka Selatan Joko Bond di Toboali,Rabu(20/7).

Disampaikannya saat ini upah yang kami terima sebesar Rp 1.500.000 belum di potong iuran BPJS Tenaga Kerja dan Kesehatan dan berlaku terhadap semua jenjang pendidikan. 

"Semua honorer mendapatkan upah yang sama tanpa ada perbedaan jenjang pendidikan,"kata dia.

Menurut Joko kenaikan gaji atau upah ini merupakan kabar gembira bagi kami karena beberapa bulan lalu gaji kami sempat mengalami penurunan karena kondisi keuangan daerah.

"Namun kabar gembira ini belum sepenuhnya membuat kami gembira karena kenaikan itu belum dirasakan dan angkanya juga belum tahu,naik berapa,"katanya.

Dia menjelaskan untuk gaji atau upah ini sebelumnya ada spesifikasi pada jenjang pendidikan misalnya SMA dan S1 itu jumlahnya tidak sama.

"Ketika terjadi penurunan gaji maka semua honorer mendapatkan gaji yang sama tanpa ada spesifikasi pada jenjang pendidikan sebaiknya ini tidak terjadi dan harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan,"kata dia.

Dirinya berharap kenaikan gaji atau upah ini dikaji sebaik-baiknya karena ini menyangkut hidup para tenaga kerja untuk mendapatkan upah yang layak.

"Semoga para pemangku kebijakan sungguh-sungguh dalam memperjuangkannya nasib para tenaga kerja honorer atau tidak tetap ini sehingga mendapatkan upah yang layak dengan situasi dan kondisi saat ini,"harapnya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022