Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang mencatat titik panas atau "hotspot" di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbanyak berada di wilayah Kabupaten Bangka Selatan.

"Dari pantauan satelit Terra dan Aqua, sebagian besar sebaran titik panas terpusat di Kabupaten Bangka Selatan dengan 13 titik dari 23 titik panas yang terdeteksi di Babel," kata Staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Evi Diana Prihatiningsih di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, 13 titik panas tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Toboali yang terdeteksi sebanyak 11 titik dan dua titik lagi berada di Kecamatan Air Gegas.

"Titik panas itu dapat berubah sewaktu-waktu tergantung suhu udara dan aktivitas pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat pada saat kemarau sekarang ini," katanya.

Sementara 10 titik panas lainnya tersebar di beberapa daerah seperti di Kabupaten Bangka Tengah, satelit mendeteksi ada enam titik yang tersebar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Koba sebanyak lima titik dan di Kecamatan Sungai Selan ada satu titik.

"Sisanya berada di Kabupaten Bangka dengan dua titik panas yang terpantau di Kecamatan Belinyu, sedangkan di Kabupaten Belitung titik panas juga terdeteksi sebanyak dua titik yang tersebar di Kecamatan Membalong dan Badau masing-masing satu titik," katanya.

Secara keseluruhan, titik panas di Babel menurun di bandingkan periode yang sama satu hari sebelumnya.

"Titik panas ini mengalami penurunan dimana kemarin, Rabu (21/10) titik panas mencapai 41 titik yang tersebar hampir di seluruh wilayah Babel," katanya.

Pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan karena dapat meningkatkan jumlah titik api di daerah tersebut.

"Kita mengimbau masyarakat selama musim kemarau ini tidak membakar hutan atau lahan. Jika sudah terbakar dan menyebar sangat sulit ditangani. Akibatnya asap dari kebakaran itu menyebar dan mengganggu aktivitas dan juga kesehatan warga," ujarnya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015