Koba (Antara Babel) - Sebanyak 840 warga Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) yang dipicu kabut asap dan banyak hutan terbakar, sehingga membuat kualitas udara menjadi buruk.

"Penderita ISPA terus meningkat dalam tiga bulan terakhir, pemicunya jelas kabut asap bersumber dari hutan yang terbakar," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Barun S Sutrisno di Koba, Senin.

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan tercatat pada Oktober hingga minggu ketiga  sebanyak 63 orang, September 365 orang dan Agustus sebanyak 412 orang.

"Peningkatan signifikan jumlah penderita  terjadi pada awal September 2015 karena saat itu terjadi kebakaran hutan cukup luas di Kabupaten Bangka Tengah, sekarang sudah mulai menurun seiring berkurangnya hutan terbakar," ujar dia.

Namun secara keseluruhan, kata dia, dalam tiga bulan terakhir terjadi grafik peningkatan cukup tajam terhadap penderita ispa.

"Itu terjadi saat terjadi kemarau panjang, kebakaran hutan dan diselimuti kabut asap cukup tebal. Namun pasien ispa kami tangani dengan baik, tidak ada yang meninggal dunia," ujarnya.

Ia mengatakan, rata-rata penderita ISPA adalah anak di bawah usia 15 tahun karena memang usia tersebut sangat rentan terserang ispa.

"Kami sudah melakukan penanganan dini terhadap penderita ISPA dengan membagikan ratusan ribu masker dan menyediakan stok obat di setiap puskesmas," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015