Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan belum temukan kasus Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang dikabitkan asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di daerah itu.
Kepala DKPPKB Bangka Selatan, Supriyadi di Toboali, Kamis mengatakan sampai saat itu belum ada laporan terkait masyarakat yang terkena penyakit ISPA akibat paparan asap.
"Hingga saat ini kami belum menemukan penderita ISPA akibat dari Karhutla selama musim kemarau," kata dia.
Menurut dia, status udara di Basel sendiri masih dalam tingkat aman, hingga kecil kemungkinan masyarakat menderita ISPA.
"Untuk di Basel sendiri, status kualitas udara masih dalam tingkat aman" katanya.
Untuk antisipasinya, pihaknya juga membagikan masker kepada masyarakat di Toboali untuk antisipasi jika asap dari karhutla imbasnya ke sini.
"Namun untuk antisipasi, kita memberikan bantuan masker ke Puskesmas Toboali dan Anak - anak pramuka untuk dibagikan langsung ke warga di jalan atau persimpangan di Toboali," katanya.
Ia mengatakan ISPA disebabkan infeksi virus yang menyerang khusus saluran pernapasan dan biasanya virus ini menyebabkan beberapa penyakit yang menyerang anak-anak dan orang dewasa seperti pilek, radang paru-paru, dan bronkitis.
"ISPA menyerang siapa saja, namun kebanyakan anak-anak. Mereka, harus cepat dirawat agar virusnya tidak berkembang ke saluran pernapasan yang lain," kata dia.
Ia mengatakan ciri-ciri penderita ISPA adalah batuk, banyak ingus keluar, hidung tersumbat, dan perlu dilakukan penanganan cepat sehingga tidak berkembang.
"Intinya masyarakat harus paham dengan gejala ISPA. Cepat mendatangi puskesmas terdekat atau ke rumah sakit untuk antisipasi dini," ujarnya.
DKPPKB Bangka Selatan belum temukan kasus ISPA akibat asap Karhutla
Kamis, 26 September 2019 22:24 WIB