Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memaksimalkan peran para kader pangan aman di kabupaten dan kota untuk membantu meningkatkan pemahaman tentang keamanan pangan sekaligus melindungi kesehatan masyarakat.
"Tahun ini sudah kami kukuhkan sebanyak 50 orang kader pangan aman dari lima kabupaten dan kota di Pulau Bangka, kami berharap mereka berperan aktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pangan aman konsumsi," kata Kepala BPOM Pangkalpinang Tedy Wirawan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan, sebanyak 50 kader pangan aman yang direkrut BPOM Pangkalpinang merupakan perwakilan dari kabupaten dan kota di Pulau Bangka, masing-masing 10 orang per daerah.
"Mereka ini kami berikan tugas dan tanggung jawab untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi Tribakti Pangan Aman di wilayah kerja masing-masing," ujarnya.
Dalam inovasi program tersebut, terdapat tiga kegiatan yaitu komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pangan aman, pelatihan produksi minyak kelapa dan pembagian minyak kelapa.
Melalui kegiatan itu, para kader juga mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia karena berhasil merealisasikan program tersebut kepada 1.050 rumah tangga.
Tugas para kader menjadi perpanjangan tangan BPOM ke masyarakat karena keterbatasan jumlah pegawai, dan para kader sudah dibekali dengan pengetahuan keamanan pangan aman, konsumsi pangan aman dan pencegahan kekerdilan.
"Mereka yang akan mengedukasi masyarakat di wilayah masing-masing," katanya.
Para kader tersebut sebagian besar memiliki latar belakang yang sudah terbiasa berbicara dengan masyarakat, seperti penyuluh pertanian, penyuluh BKKBN, dan kelompok wanita tani.
"Kami harap masyarakat mendapatkan edukasi yang baik dari para kader terkait pentingnya keamanan pangan aman, sehingga masyarakat terlindungi dari pangan yang tidak aman," ujarnya.
Tedy menambahkan, kategori pangan aman ini seperti tidak tercemar bahaya, secara biologis terlindungi dari kuman, bahan kimia, dan benda-benda fisik dari makanan.
"Jika tiga hal itu kita hindari, insya Allah pangan kita akan aman dikonsumsi," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andri mengapresiasi upaya BPOM Pangkalpinang dalam mengedukasi masyarakat untuk keamanan pangan aman yang melibatkan para kader pangan.
"Pemprov mengapresiasi langkah BPOM dalam berinovasi sebagai upaya sinergi agar masyarakat tetap melakukan kemandirian dan ketahanan pangan. Semoga kegiatan ini dapat membantu ekonomi keluarga," kata Andri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Tahun ini sudah kami kukuhkan sebanyak 50 orang kader pangan aman dari lima kabupaten dan kota di Pulau Bangka, kami berharap mereka berperan aktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pangan aman konsumsi," kata Kepala BPOM Pangkalpinang Tedy Wirawan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan, sebanyak 50 kader pangan aman yang direkrut BPOM Pangkalpinang merupakan perwakilan dari kabupaten dan kota di Pulau Bangka, masing-masing 10 orang per daerah.
"Mereka ini kami berikan tugas dan tanggung jawab untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi Tribakti Pangan Aman di wilayah kerja masing-masing," ujarnya.
Dalam inovasi program tersebut, terdapat tiga kegiatan yaitu komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pangan aman, pelatihan produksi minyak kelapa dan pembagian minyak kelapa.
Melalui kegiatan itu, para kader juga mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Indonesia karena berhasil merealisasikan program tersebut kepada 1.050 rumah tangga.
Tugas para kader menjadi perpanjangan tangan BPOM ke masyarakat karena keterbatasan jumlah pegawai, dan para kader sudah dibekali dengan pengetahuan keamanan pangan aman, konsumsi pangan aman dan pencegahan kekerdilan.
"Mereka yang akan mengedukasi masyarakat di wilayah masing-masing," katanya.
Para kader tersebut sebagian besar memiliki latar belakang yang sudah terbiasa berbicara dengan masyarakat, seperti penyuluh pertanian, penyuluh BKKBN, dan kelompok wanita tani.
"Kami harap masyarakat mendapatkan edukasi yang baik dari para kader terkait pentingnya keamanan pangan aman, sehingga masyarakat terlindungi dari pangan yang tidak aman," ujarnya.
Tedy menambahkan, kategori pangan aman ini seperti tidak tercemar bahaya, secara biologis terlindungi dari kuman, bahan kimia, dan benda-benda fisik dari makanan.
"Jika tiga hal itu kita hindari, insya Allah pangan kita akan aman dikonsumsi," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andri mengapresiasi upaya BPOM Pangkalpinang dalam mengedukasi masyarakat untuk keamanan pangan aman yang melibatkan para kader pangan.
"Pemprov mengapresiasi langkah BPOM dalam berinovasi sebagai upaya sinergi agar masyarakat tetap melakukan kemandirian dan ketahanan pangan. Semoga kegiatan ini dapat membantu ekonomi keluarga," kata Andri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022