Gempa bumi, yang mengguncang Taiwan tenggara pada Minggu hingga menyebabkan kerusakan serta gerbong kereta tergelincir, dikhawatirkan memicu tsunami. 

Badan cuaca Taiwan menyebutkan gempa tersebut berkekuatan 6,8 magnitudo, sementara menurut Survei Geologi AS -- lembaga pemerintah AS peneliti geologi, kekuatan gempa adalah 7,2 magnitudo dan ada di kedalaman 10 kilometer. 

Setelah gempa terjadi, Pusat Peringatan Tsunami AS mengeluarkan peringatan tsunami di Taiwan.

Peringatan itu menyebutkan bahwa gelombang tsunami yang berbahaya kemungkinan dapat terjadi dalam jarak 300 kilometer dari pusat gempa di sepanjang pantai Taiwan.

Badan cuaca Taiwan mengatakan bahwa pusat gempa berada di daerah Taitung serta mengikuti gempa berkekuatan magnitudo 6,4 pada Sabtu (17/9) malam di area yang sama, dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Media Taiwan menyebutkan bahwa sebuah gedung bertingkat rendah yang berisi toko serba ada runtuh. Tim penyelamatan mulai mengeluarkan orang-orang yang berada di dalam bangunan itu.

Badan Kereta Api Taiwan mengatakan tiga gerbong kereta tergelincir dari rel di Stasiun Dongli di Taiwan bagian timur setelah bagian kanopi platform runtuh. Sekitar 20 penumpang di dalam gerbong-gerbong itu disebutkan telah dievakuasi.

Badan cuaca Jepang mengeluarkan peringatan gelombang tsunami 1 meter untuk bagian Prefektur Okinawa usai gempa tersebut.

Gempa itu bisa dirasakan di seluruh Taiwan, kata biro cuaca. Sejumlah bangunan terguncang sebenar di Ibu Kota Taipei.

Sejumlah pusat sains di kota-kota bagian selatan, Tainan dan Kaohsiung, yang menjadi lokasi pabrik semikonduktor besar, mengatakan gempa tersebut tidak berdampak terhadap operasi.

Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa.

Lebih dari 100 orang tewas dalam sebuah gempa di Taiwan bagian selatan pada 2016, sementara gempa berkekuatan magnitudo 7,3 menewaskan lebih dari dua ribu orang pada 1999.


Sumber: Reuters

Pewarta: Katriana

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022