Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan membangun kampung budidaya kepiting bakau di Desa Petaling, Kecamatan Selat Nasik, Belitung.
Kepala Dinas Perikanan Belitung, Firdaus Zamri di Tanjung Pandan, Jumat mengatakan pembangunan kampung budidaya kepiting bakau tersebut dilakukan guna melestarikan keberadaan kepiting bakau di daerah itu.
"Melalui keberadaan kampung budidaya kepiting bakau ini kami harapkan kelestarian kepiting bakau dapat terjaga," katanya.
Ia mengatakan, selama ini di Kabupaten Belitung belum pernah ada kegiatan budidaya kepiting bakau.
Firdaus menjelaskan, nelayan kepiting bakau biasanya mencari kepiting dengan turun langsung ke hutan bakau ketika air laut dengan membawa alat tangkap yang telah dipersiapkan sebelumnya.
"Setelah itu nelayan pencari kepiting ini langsung menjual hasil tangkapannya baik ke pengepul atau pembelinya langsung," ujarnya.
Ia menilai, kehadiran kampung budidaya kepiting bakau di daerah itu menjadi hal yang baru, sehingga kegiatan budidaya ini harus berjalan dengan sebaik-baiknya.
Dikatakan dia, kampung budidaya kepiting bakau nanti tidak hanya berisikan kegiatan pembudidayaan kepiting bakau saja mulai dari benih menjadi dewasa namun ada proses pembesaran atau penggemukan kepiting bakau.
"Sehingga apabila ukuran dan berat kepitingnya sudah sesuai dengan permintaan maka bisa dilepas ke pasar," katanya.
Ia menyebutkan, selama ini kepiting bakau di daerah itu hanya dijual di pasar lokal dan luar daerah saja.
Dirinya berharap, kedepannya kepiting bakau Belitung bisa diekspor ke luar negeri.
"Karena restoran-restoran besar baik dalam maupun luar negeri membutuhkan ini mereka tawarkan sebagai menu makanannya," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kepala Dinas Perikanan Belitung, Firdaus Zamri di Tanjung Pandan, Jumat mengatakan pembangunan kampung budidaya kepiting bakau tersebut dilakukan guna melestarikan keberadaan kepiting bakau di daerah itu.
"Melalui keberadaan kampung budidaya kepiting bakau ini kami harapkan kelestarian kepiting bakau dapat terjaga," katanya.
Ia mengatakan, selama ini di Kabupaten Belitung belum pernah ada kegiatan budidaya kepiting bakau.
Firdaus menjelaskan, nelayan kepiting bakau biasanya mencari kepiting dengan turun langsung ke hutan bakau ketika air laut dengan membawa alat tangkap yang telah dipersiapkan sebelumnya.
"Setelah itu nelayan pencari kepiting ini langsung menjual hasil tangkapannya baik ke pengepul atau pembelinya langsung," ujarnya.
Ia menilai, kehadiran kampung budidaya kepiting bakau di daerah itu menjadi hal yang baru, sehingga kegiatan budidaya ini harus berjalan dengan sebaik-baiknya.
Dikatakan dia, kampung budidaya kepiting bakau nanti tidak hanya berisikan kegiatan pembudidayaan kepiting bakau saja mulai dari benih menjadi dewasa namun ada proses pembesaran atau penggemukan kepiting bakau.
"Sehingga apabila ukuran dan berat kepitingnya sudah sesuai dengan permintaan maka bisa dilepas ke pasar," katanya.
Ia menyebutkan, selama ini kepiting bakau di daerah itu hanya dijual di pasar lokal dan luar daerah saja.
Dirinya berharap, kedepannya kepiting bakau Belitung bisa diekspor ke luar negeri.
"Karena restoran-restoran besar baik dalam maupun luar negeri membutuhkan ini mereka tawarkan sebagai menu makanannya," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022