Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kasus kematian bayi umur 0 hingga 28 hari tinggi karena kesadaran ibu memeriksakan kesehatan kehamilan masih rendah.
"Rata-rata penyebab kematian bayi ini adalah berat badan bayi yang rendah atau di bawah 2,5 kilogram," kata Kasi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Kepulauan Babel Itsnataini di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan jumlah kasus kematian bayi dari Januari hingga Oktober 2015 sebanyak 105 kasus dan kasus 2014 mencapai 159 kasus tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Diperkirakan kasus kematian bayi ini akan terus bertambah hingga akhir tahun ini, sehingga diperlukan kerja keras semua pihak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan ke rumah sakit, puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan paling tinggi penyebab kematian bayi ini karena berat badan bayi di bawah normal yaitu di atas 2,5 kilogram dan kegagalan bayi bernafas spontan saat dilahirkan.
"Berat badan bayi yang kurang ini karena kondisi ibu yang kurang gizi, kurang darah, ibu hamil di bawah 20 tahun, dan berbagai penyakit bawaan ibu seperti DBD, malaria, kencing manis, hipertensi dan lainnya," ujarnya.
Menurut dia kematian bayi ini dapat ditekan, jika ibu rajin memeriksakan kesehatan kehamilan. Apabila kondisi ibu lemah dan tidak sehat tentu petugas kesehatan akan memberikan obat, vitamin dan lainnya guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya.
"Kita terus berupaya menekan angka kematian bayi ini, melalui kegiatan sosialisasi dan peningkatan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia petugas kesehatan di puskesmas," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diimbau ibu-ibu hamil untuk secara rutin memeriksakan kesehatan kehamilan, agar petugas kesehatan dapat melakukan antisipasi dini kematian bayinya.
"Selama musim hujan ini diharapkan ibu hamil atau ibu yang memiliki bayi meningkatkan kesehatan dan rutin memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan, karena kondisi cuaca hujan ini akan mempengaruhi daya tahan tubuh ibu hamil dan bayi yang mengalami penurunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Rata-rata penyebab kematian bayi ini adalah berat badan bayi yang rendah atau di bawah 2,5 kilogram," kata Kasi Kesehatan Ibu dan Anak Dinkes Kepulauan Babel Itsnataini di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan jumlah kasus kematian bayi dari Januari hingga Oktober 2015 sebanyak 105 kasus dan kasus 2014 mencapai 159 kasus tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Diperkirakan kasus kematian bayi ini akan terus bertambah hingga akhir tahun ini, sehingga diperlukan kerja keras semua pihak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan ke rumah sakit, puskesmas dan pelayanan kesehatan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan paling tinggi penyebab kematian bayi ini karena berat badan bayi di bawah normal yaitu di atas 2,5 kilogram dan kegagalan bayi bernafas spontan saat dilahirkan.
"Berat badan bayi yang kurang ini karena kondisi ibu yang kurang gizi, kurang darah, ibu hamil di bawah 20 tahun, dan berbagai penyakit bawaan ibu seperti DBD, malaria, kencing manis, hipertensi dan lainnya," ujarnya.
Menurut dia kematian bayi ini dapat ditekan, jika ibu rajin memeriksakan kesehatan kehamilan. Apabila kondisi ibu lemah dan tidak sehat tentu petugas kesehatan akan memberikan obat, vitamin dan lainnya guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya.
"Kita terus berupaya menekan angka kematian bayi ini, melalui kegiatan sosialisasi dan peningkatan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia petugas kesehatan di puskesmas," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diimbau ibu-ibu hamil untuk secara rutin memeriksakan kesehatan kehamilan, agar petugas kesehatan dapat melakukan antisipasi dini kematian bayinya.
"Selama musim hujan ini diharapkan ibu hamil atau ibu yang memiliki bayi meningkatkan kesehatan dan rutin memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan, karena kondisi cuaca hujan ini akan mempengaruhi daya tahan tubuh ibu hamil dan bayi yang mengalami penurunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015