Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan nelayan setempat untuk mewaspadai cuaca ekstrem di daerah penangkapan ikan (Fishing ground).
"Saya ingatkan nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan agar benar-benar mewaspadai cuaca di perairan, karena berpotensi terjadi gelombang pasang yang disertai angin kencang," kata Ketua HNSI Kabupaten Bangka Lukman dalam keterangan di Sungailiat, Rabu.
Perubahan cuaca di perairan laut seketika sangat mungkin terjadi yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan.
Untuk membantu nelayan mendapatkan informasi kondisi cuaca di perairan laut, kata Lukman, pihaknya membagikan update kondisi cuaca terkini melalui fasilitas layanan grup-grup media kepada para nelayan.
"Bagi nelayan yang terpaksa melaut dalam kondisi cuaca ekstrem, saya sarankan untuk melengkapi alat keselamatan, seperti jaket pelampung, alat isyarat visual dan alat keselamatan penting yang lain," kata dia.
Saat melakukan penangkapan ikan, katanya, nelayan hendaknya saling berdekatan guna permudah mendapatkan akses bantuan dari nelayan yang lain jika mengalami gangguan.
"Jika kondisi cuaca membahayakan keselamatan nelayan untuk segera berlindung atau menepi ke pulau terdekat yang lebih aman dan segera melapor ke pos pengamanan laut terdekat jika mengalami kendala," ucapnya.
Lukman mengatakan hal penting lain yang harus dilakukan nelayan adalah melengkapi dokumen kelengkapan izin seperti surat persetujuan berlayar (SPB) yang diterbitkan oleh pihak Syahbandar.
"Sebagai organisasi berbasis nelayan, kami terus melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) maupun lembaga yang lain," kata Lukman.
Sampai saat ini, HNSI Kabupaten Bangka mencatat belum menerima laporan kejadian kecelakaan laut yang menimpa nelayan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Saya ingatkan nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan agar benar-benar mewaspadai cuaca di perairan, karena berpotensi terjadi gelombang pasang yang disertai angin kencang," kata Ketua HNSI Kabupaten Bangka Lukman dalam keterangan di Sungailiat, Rabu.
Perubahan cuaca di perairan laut seketika sangat mungkin terjadi yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan.
Untuk membantu nelayan mendapatkan informasi kondisi cuaca di perairan laut, kata Lukman, pihaknya membagikan update kondisi cuaca terkini melalui fasilitas layanan grup-grup media kepada para nelayan.
"Bagi nelayan yang terpaksa melaut dalam kondisi cuaca ekstrem, saya sarankan untuk melengkapi alat keselamatan, seperti jaket pelampung, alat isyarat visual dan alat keselamatan penting yang lain," kata dia.
Saat melakukan penangkapan ikan, katanya, nelayan hendaknya saling berdekatan guna permudah mendapatkan akses bantuan dari nelayan yang lain jika mengalami gangguan.
"Jika kondisi cuaca membahayakan keselamatan nelayan untuk segera berlindung atau menepi ke pulau terdekat yang lebih aman dan segera melapor ke pos pengamanan laut terdekat jika mengalami kendala," ucapnya.
Lukman mengatakan hal penting lain yang harus dilakukan nelayan adalah melengkapi dokumen kelengkapan izin seperti surat persetujuan berlayar (SPB) yang diterbitkan oleh pihak Syahbandar.
"Sebagai organisasi berbasis nelayan, kami terus melakukan koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) maupun lembaga yang lain," kata Lukman.
Sampai saat ini, HNSI Kabupaten Bangka mencatat belum menerima laporan kejadian kecelakaan laut yang menimpa nelayan.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022