Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa membagikan pengalamannya selama 35 tahun mengabdi di militer ke para perwira yang ikut pendidikan program Command and Staff Course.
Jenderal TNI Andika Perkasa membagikan pengalamannya bagaimana pengabdiannya dari akademi militer hingga berada pada posisi saat ini menjadi Panglima TNI.
"Saya tidak bisa menggeneralisasi kira-kira sikap kepemimpinan (di militer) seperti apa yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan situasi keamanan saat ini, karena situasi akan selalu berubah, selalu berkembang dan tidak akan ada habisnya," kata dia.
Jadi, menurut Jenderal Andika berdasarkan pengalamannya 35 tahun mengabdi di militer, cara terbaik menghadapi situasi yang terus berkembang adalah dengan menjalin persahabatan dengan negara lain.
"Saya pikir cara terbaik adalah dengan melihat siapa apakah kita punya teman-teman di sekitar kita karena itulah hal yang terbaik. Saya tidak tahu apakah itu benar untuk semua orang, tapi itu menurut saya," kata Andika.
Dengan persahabatan tersebut kata dia, setiap negara dapat saling bekerja sama dan saling mengandalkan dalam berbagai aktivitas pertahanan.
"(Contohnya) saat berkunjung, saya harus mengandalkan mereka, saya tidak bisa membawa seluruh keamanan saya sendiri, harus bekerja sama dan mempercayai mereka, jadi kemanapun kami pergi, kami harus bisa diandalkan, mempercayai negara tuan rumah, tidak peduli seberapa kecil negaranya, atau seberapa kuat negaranya," ucap Andika.
Dan hal itu, menurut Jenderal TNI Andika Perkasa baru bisa terealisasi dengan baik tentunya bermula dari hubungan persahabatan yang baik pula dari militer antarnegara.
"Kalian semua masih memiliki waktu yang lama mengabdi, manfaatkan pendidikan dan saling bersahabat satu sama lain, tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini," ujar Jenderal Andika pada para perwira dari sejumlah negara yang mengikuti pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Tahun ini adalah tahun ke-35 Saya mengabdi pada militer Indonesia, banyak suka dan duka selama karir saya sejak masuk akademi militer dan kemudian mendapatkan jabatan hingga sekarang," kata Jenderal Andika dalam kanal YouTube resminya di Jakarta Selasa.
Jenderal TNI Andika Perkasa membagikan pengalamannya bagaimana pengabdiannya dari akademi militer hingga berada pada posisi saat ini menjadi Panglima TNI.
"Saya tidak bisa menggeneralisasi kira-kira sikap kepemimpinan (di militer) seperti apa yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan situasi keamanan saat ini, karena situasi akan selalu berubah, selalu berkembang dan tidak akan ada habisnya," kata dia.
Jadi, menurut Jenderal Andika berdasarkan pengalamannya 35 tahun mengabdi di militer, cara terbaik menghadapi situasi yang terus berkembang adalah dengan menjalin persahabatan dengan negara lain.
"Saya pikir cara terbaik adalah dengan melihat siapa apakah kita punya teman-teman di sekitar kita karena itulah hal yang terbaik. Saya tidak tahu apakah itu benar untuk semua orang, tapi itu menurut saya," kata Andika.
Dengan persahabatan tersebut kata dia, setiap negara dapat saling bekerja sama dan saling mengandalkan dalam berbagai aktivitas pertahanan.
"(Contohnya) saat berkunjung, saya harus mengandalkan mereka, saya tidak bisa membawa seluruh keamanan saya sendiri, harus bekerja sama dan mempercayai mereka, jadi kemanapun kami pergi, kami harus bisa diandalkan, mempercayai negara tuan rumah, tidak peduli seberapa kecil negaranya, atau seberapa kuat negaranya," ucap Andika.
Dan hal itu, menurut Jenderal TNI Andika Perkasa baru bisa terealisasi dengan baik tentunya bermula dari hubungan persahabatan yang baik pula dari militer antarnegara.
"Kalian semua masih memiliki waktu yang lama mengabdi, manfaatkan pendidikan dan saling bersahabat satu sama lain, tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini," ujar Jenderal Andika pada para perwira dari sejumlah negara yang mengikuti pendidikan.
Pendidikan bersama perwira militer digelar di Angkatan Bersenjata Diraja Brunei. Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan pengarahan kepada Perwira yang sedang mengembang pendidikan pada program Command and Staff Course dan Intermediate Staff Course yang diadakan oleh Akademi Pertahanan Brunei Darussalam tersebut.
Perwira yang mengikuti pendidikan berasal dari berbagai negara, diantaranya Indonesia, Bangladesh, India, Malaysia, New Zealand, Oman, Pakistan, Filipina, Saudi Arabia, Siangpura, Inggris dan Thailand.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022