Pangkalpinang (Antara Babel) - Bank Tabungan Negara (BTN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sudah melakukan pembiayaan 1.034 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) selama tahun 2015.
"Guna mendukung program satu juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah, BTN sudah memfasilitasi seribu lebih MBR untuk mendapatkan rumah idaman," ujar Commercial Consumer Funding Staff, Tantri Mulya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, untuk tahun 2016 ini BTN akan lebih fokus mengembangkan program satu juta rumah, dimana rumah subdisi ini harganya tidak lebih dari Rp116 juta dengan tipe 3 dan bunga tetap sebesar 5 persen hingga 20 tahun.
"Kita menargetkan tahun ini pembiayaan rumah bagi MBR meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Menurut dia, animo masyarakat untuk membeli perumahan bersubsidi sangat tinggi karena mereka yang berpenghasilan rendah akan sangat terbantu.
"Di tengah perekonomian yang kurang baik saat ini, rumah subsidi sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan terhadap tempat tinggal," katanya.
Ia menambahkan, karena permintaan masyarakat akan perumahan terus mengalami peningkatan, maka BTN mendorong pihak developer untuk melakukan pengembangan, karena syarat pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi, rumahnya harus terbangun dahulu.
"Kami terus berupaya mendorong bagaimana realisasi program ini bisa bertambah, karena potensi di Babel cukup besar," tuturnya
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Guna mendukung program satu juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah, BTN sudah memfasilitasi seribu lebih MBR untuk mendapatkan rumah idaman," ujar Commercial Consumer Funding Staff, Tantri Mulya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, untuk tahun 2016 ini BTN akan lebih fokus mengembangkan program satu juta rumah, dimana rumah subdisi ini harganya tidak lebih dari Rp116 juta dengan tipe 3 dan bunga tetap sebesar 5 persen hingga 20 tahun.
"Kita menargetkan tahun ini pembiayaan rumah bagi MBR meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Menurut dia, animo masyarakat untuk membeli perumahan bersubsidi sangat tinggi karena mereka yang berpenghasilan rendah akan sangat terbantu.
"Di tengah perekonomian yang kurang baik saat ini, rumah subsidi sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan terhadap tempat tinggal," katanya.
Ia menambahkan, karena permintaan masyarakat akan perumahan terus mengalami peningkatan, maka BTN mendorong pihak developer untuk melakukan pengembangan, karena syarat pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi, rumahnya harus terbangun dahulu.
"Kami terus berupaya mendorong bagaimana realisasi program ini bisa bertambah, karena potensi di Babel cukup besar," tuturnya
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016