Belitung Timur (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Provinsi Bangka Belitung akan mengendalikan harga bahan bakar minyak di tingkat pengecer untuk menghindari spekulasi pasar.
"Kami sudah menggelar rapat mendadak bersama satuan kerja terkait membahas harga BBM eceran, dan hasilnya adalah harga harus dikendalikan," kata Sekretaris Daerah Pemkab Belitung Timur, Talafuddin, di Manggar, Sabtu.
Menurutnya, menyikapi penurunan harga BBM namun sebagian masyarakat masih mengeluhkan pengecer BBM masih tetap mempertahankan harga tinggi dengan memanfaatkan situasi kelangkaan pasokan BBM itu.
"Dalam waktu dekat Pemkab Belitung Timur akan mengeluarkan instruksi bupati terkait harga eceran BBM tertinggi. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membeli BBM di SPBU," ujarnya lagi.
Ia mengatakan, kebutuhan masyarakat atas BBM yang dijual secara eceran masih tinggi terutama mereka yang tinggal jauh dari pusat kecamatan.
"Karena itu harus ada pengendalian harga BBM eceran, sehingga tidak terjadi permainan harga yang menguntungkan diri sendiri," kata dia.
Talafuddin, didampingi Sekretaris Tim Monev BBM Kabupaten Belitung Timur, Hendriyani, mengingatkan kepada seluruh pengecer BBM khususnya yang berada dekat dengan SPBU agar menurunkan harga eceran premium menjadi Rp7.500 per liter.
"Jika instruksi sudah dikeluarkan tapi masih didapati adanya pengecer yang menjual melebihi harga, pengecer itu akan dikenakan sanksi," katanya pula.
Ia menyebutkan, harga premium di tingkat eceran yakni Rp7.500 per liter sudah cukup rasional, mengingat pedagang eceran itu sudah mendapatkan untung Rp550 untuk setiap liternya.
"Sebelum harga turun dijual Rp8.000 per liter, sekarang harga BBM premium itu sudah turun dan seharusnya harga BBM eceran juga ikut turun," ujar dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kami sudah menggelar rapat mendadak bersama satuan kerja terkait membahas harga BBM eceran, dan hasilnya adalah harga harus dikendalikan," kata Sekretaris Daerah Pemkab Belitung Timur, Talafuddin, di Manggar, Sabtu.
Menurutnya, menyikapi penurunan harga BBM namun sebagian masyarakat masih mengeluhkan pengecer BBM masih tetap mempertahankan harga tinggi dengan memanfaatkan situasi kelangkaan pasokan BBM itu.
"Dalam waktu dekat Pemkab Belitung Timur akan mengeluarkan instruksi bupati terkait harga eceran BBM tertinggi. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membeli BBM di SPBU," ujarnya lagi.
Ia mengatakan, kebutuhan masyarakat atas BBM yang dijual secara eceran masih tinggi terutama mereka yang tinggal jauh dari pusat kecamatan.
"Karena itu harus ada pengendalian harga BBM eceran, sehingga tidak terjadi permainan harga yang menguntungkan diri sendiri," kata dia.
Talafuddin, didampingi Sekretaris Tim Monev BBM Kabupaten Belitung Timur, Hendriyani, mengingatkan kepada seluruh pengecer BBM khususnya yang berada dekat dengan SPBU agar menurunkan harga eceran premium menjadi Rp7.500 per liter.
"Jika instruksi sudah dikeluarkan tapi masih didapati adanya pengecer yang menjual melebihi harga, pengecer itu akan dikenakan sanksi," katanya pula.
Ia menyebutkan, harga premium di tingkat eceran yakni Rp7.500 per liter sudah cukup rasional, mengingat pedagang eceran itu sudah mendapatkan untung Rp550 untuk setiap liternya.
"Sebelum harga turun dijual Rp8.000 per liter, sekarang harga BBM premium itu sudah turun dan seharusnya harga BBM eceran juga ikut turun," ujar dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016