Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjung Pandan, mengimbau nelayan di daerah itu mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat turun melaut.

"Kami mengimbau nelayan mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat turun melaut," kata Kepala Seksi Kesyahbandaran PPN Tanjung Pandan, Yovan Aspirandi di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, memasuki akhir tahun atau musim angin muson barat potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi harus senantiasa diwaspadai.

"Kita bisa lihat bersama saat ini memasuki musim barat ketika subuh sering terjadi angin kencang dan hujan lebat," ujarnya.

Dikatakan dia, guna mengantisipasi terjadinya musibah atau hal yang tidak diinginkan karena cuaca ekstrem, nelayan diharapkan melengkapi alat keselamatan diri saat melaut.

"Fungsi alat keselamatan sangat penting terutama ketika menghadapi situasi darurat akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi," ujarnya.

Ia mengimbau, nelayan memastikan alat keselamatan diri tersebut seperti pelampung, "life jacket" dan radio komunikasi berfungsi dengan baik. 

"Kami harapkan alat keselamatan diri itu dibawa saat melaut dan kondisinya harus berfungsi dengan baik alias tidak rusak," katanya.

Ia meminta nelayan tidak memaksakan diri turun melaut jika cuaca sedang dalam keadaan tidak baik atau dinilai berbahaya bagi keselamatan.

"Kita tidak menganjurkan mereka melaut, tapi kalau mereka mau cari ikan bagaimana lagi ya, tapi mudah-mudahan mereka bisa menyesuaikan dengan kondisinya," ujarnya.

Yovan menyebutkan, nelayan diharapkan segera berlindung jika menghadapi cuaca buruk saat turun melaut.

"Kami minta mereka untuk segera berlindung serta menginformasikan situasi perkembangan cuaca. Jika cuaca tidak memungkinkan menangkap ikan, tolong bergeser atau segera berlindung ke pulau sekitar," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022