Ferrari pada Selasa mengumumkan telah menerima pengunduran diri dari Mattia Binotto sebagai kepala tim Scuderia Ferrari di Formula 1.
Hal itu sekaligus mengonfirmasi kebenaran rumor yang beredar pada pertengahan bulan ini bahwa Binotto bakal turun dari posisinya.
Bahkan sebelumnya Ferrari sampai harus mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi sejumlah pemberitaan di media yang menyebut Binotto, yang mengepalai tim Ferrari di F1 sejak 2019, bakal diganti karena belum mampu mempersembahkan gelar juara dunia.
Bos tim Sauber Frederic Vasseur disebut-sebut sebagai pengganti potensial untuk Binotto.
"Ferrari mengumumkan bahwa telah menerima pengunduran diri dari Mattia Binotto yang akan meninggalkan perannya sebagai kepala tim Scuderia Ferrari pada 31 Desember," demikian pernyataan pabrikan mobil sport mewah asal Italia itu dalam laman resminya.
Pada awal masa jabatannya, Binotto mendapat tugas yang cukup berat untuk mengembalikan performa Ferrari yang jeblok. Hingga pada awal musim 2022, Ferrari muncul sebagai salah satu pesaing serius setelah mengamankan sejumlah kemenangan pada beberapa seri balapan awal.
Namun penampilan menjanjikan di awal tahun itu dinodai oleh sejumlah blunder strategi, reliabilitas mesin, hingga kesalahan para pebalap mereka sendiri.
Sementara tim rival Red Bull merebut dua gelar musim ini, dengan juara dunia dua kali Max Verstappen memecahkan rekor 15 kemenangan dalam satu musim.
"Dengan menyesal, saya telah memutuskan untuk mengakhiri kolaborasi saya dengan Ferrari," kata Binotto.
"Saya meninggalkan perusahaan yang saya cintai, yang telah menjadi bagian saya selama 28 tahun, dengan ketenangan yang berasal dari keyakinan bahwa saya telah melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Saya meninggalkan tim yang bersatu dan berkembang."
Menilik ke belakang, Binotto mengakui banyak suka duka yang ia alami dengan Ferrari dan mobil mereka saat ini bukanlah yang tercepat di trek.
Tapi, menurut dia, Ferrari telah mencapai tujuan utamanya, yaitu kembali kompetitif pada era mobil 2022 dan finis peringkat dua konstruktor setelah Red Bull yang juara.
"Saya rasa saat ini tepat mengambil langkah ini sekeras keputusan ini untuk saya," kata Binotto. "Saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Gestione Sportiva yang telah berbagi perjalanan ini dengan saya, yang terdiri dari kesulitan tapi juga kepuasan yang luar biasa."
CEO Ferrari Benedetto Vigna mengucapkan terima kasih atas kontribusi Binotto selama 28 tahun di Ferrari dan telah memimpin tim kembali kompetitif di F1.
"Sebagai hasilnya, kami berada pada posisi kuat untuk memperbarui tantangan kami, terutama untuk penggemar kami yang luar biasa di seluruh dunia, untuk memenangi hadiah utama dalam olahraga balap," kata Vigna.
"Semua orang di sini di Scuderia dan di komunitas Ferrari yang lebih luas mendoakan yang terbaik untuk Mattia di masa depan."
Ferrari belum mengumumkan siapa pengganti Binotto dan kemungkinan akan memperkenalkan kepala tim yang baru pada awal tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Hal itu sekaligus mengonfirmasi kebenaran rumor yang beredar pada pertengahan bulan ini bahwa Binotto bakal turun dari posisinya.
Bahkan sebelumnya Ferrari sampai harus mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi sejumlah pemberitaan di media yang menyebut Binotto, yang mengepalai tim Ferrari di F1 sejak 2019, bakal diganti karena belum mampu mempersembahkan gelar juara dunia.
Bos tim Sauber Frederic Vasseur disebut-sebut sebagai pengganti potensial untuk Binotto.
"Ferrari mengumumkan bahwa telah menerima pengunduran diri dari Mattia Binotto yang akan meninggalkan perannya sebagai kepala tim Scuderia Ferrari pada 31 Desember," demikian pernyataan pabrikan mobil sport mewah asal Italia itu dalam laman resminya.
Pada awal masa jabatannya, Binotto mendapat tugas yang cukup berat untuk mengembalikan performa Ferrari yang jeblok. Hingga pada awal musim 2022, Ferrari muncul sebagai salah satu pesaing serius setelah mengamankan sejumlah kemenangan pada beberapa seri balapan awal.
Namun penampilan menjanjikan di awal tahun itu dinodai oleh sejumlah blunder strategi, reliabilitas mesin, hingga kesalahan para pebalap mereka sendiri.
Sementara tim rival Red Bull merebut dua gelar musim ini, dengan juara dunia dua kali Max Verstappen memecahkan rekor 15 kemenangan dalam satu musim.
"Dengan menyesal, saya telah memutuskan untuk mengakhiri kolaborasi saya dengan Ferrari," kata Binotto.
"Saya meninggalkan perusahaan yang saya cintai, yang telah menjadi bagian saya selama 28 tahun, dengan ketenangan yang berasal dari keyakinan bahwa saya telah melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Saya meninggalkan tim yang bersatu dan berkembang."
Menilik ke belakang, Binotto mengakui banyak suka duka yang ia alami dengan Ferrari dan mobil mereka saat ini bukanlah yang tercepat di trek.
Tapi, menurut dia, Ferrari telah mencapai tujuan utamanya, yaitu kembali kompetitif pada era mobil 2022 dan finis peringkat dua konstruktor setelah Red Bull yang juara.
"Saya rasa saat ini tepat mengambil langkah ini sekeras keputusan ini untuk saya," kata Binotto. "Saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Gestione Sportiva yang telah berbagi perjalanan ini dengan saya, yang terdiri dari kesulitan tapi juga kepuasan yang luar biasa."
CEO Ferrari Benedetto Vigna mengucapkan terima kasih atas kontribusi Binotto selama 28 tahun di Ferrari dan telah memimpin tim kembali kompetitif di F1.
"Sebagai hasilnya, kami berada pada posisi kuat untuk memperbarui tantangan kami, terutama untuk penggemar kami yang luar biasa di seluruh dunia, untuk memenangi hadiah utama dalam olahraga balap," kata Vigna.
"Semua orang di sini di Scuderia dan di komunitas Ferrari yang lebih luas mendoakan yang terbaik untuk Mattia di masa depan."
Ferrari belum mengumumkan siapa pengganti Binotto dan kemungkinan akan memperkenalkan kepala tim yang baru pada awal tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022