Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyelidiki pelaku peristiwa ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, apakah berasal dari jaringan teroris atau tidak.
 
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, mengatakan penyidik Densus 88 sudah berada di lokasi Polsek Astanaanyar Bandung.
 
"Penyidik ada di lokasi untuk lakukan investigasi pengumpulan keterangan dan olah TKP," kata Aswin.
 
Menurut Aswin, dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) itu penyidik mengumpulkan serpihan-serpihan ledakan yang ditemukan di lokasi untuk memastikan jenis bom digunakan.
 
"Membutuhkan waktu serta untuk memastikan serpihan-serpihan material yang ditemukan," ucapnya.

 
Aswin mengimbau masyarakat tetap tenang, tim Polri bekerja secara cepat dan profesional dalam menangani kejadian tersebut.
 
"Mohon waktu dan tetap tenang. Sekali lagi Densus 88 sedang bekerja cepat mendalami peristiwa ini," ujar Aswin.
 
Sebelumnya, Markas besar (Mabes) Polri membenarkan ledakan yang terjadi di Mapolsek Astanaanyar diduga bom bunuh diri.
 
Peristiwa tersebut mengakibatkan jatuh korban dari anggota polisi, yakni satu orang meninggal dunia, tiga orang luka berat dan empat orang luka ringan.

 
Dalam peristiwa itu, juga tercatat satu masyarakat mengalami luka ringan. Selain itu, satu pelaku juga dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
 
"Data korban meninggal dunia di luar pelaku," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022