Sukabumi (Antara Babel) - Tim Gegana Brimob Polda Jawa Barat, menyatakan amunisi peninggalan zaman dulu yang diketemukan di Sukabumi seperti granat, ranjau personel, dan ranjau air seluruhnya berdaya ledak tinggi.
"Seluruh bahan peledak yang ditemukan di Asrama Koloni Cipelang, Kota Sukabumi mempunyai daya ledak tinggi dan walaupun peninggalan jaman dahulu tetapi masih aktif dan bisa mencelakai siapapun jika meledak," kata Kepala Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jabar, AKBP Widodo kepada wartawan di Sukabumi, Sabtu.
Pihaknya saat ini melakukan sterilisasi di lokasi penemuan, karena bisa saja bahan peledak bereaksi.
Seluruh anggota Polres Sukabumi Kota yang mendiami rumah dinas di Asrama Koloni Cipelang diungsikan sampai selesai penyisiran dan pemindahan amunisi tersebut.
Penyisiran dilakukan menyeluruh karena kemungkinan ada amunisi yang masih tertanam di dalam tanah.
Polres Sukabumi Kota Sukabumi memasang garis polisi dan siapapun yang tidak berkepentingan baik anggota Polri apalagi masyarakat umum dilarang masuk.
Widodo mengatakan, kepolisian melakukan penjagaan ekstra ketat di tempat itu untuk mengantisipasi siaa saja yang ingin memanfaatkan atau mengacaukan kondisi keamanan di Kota Sukabumi, apalagi saat ini masih hangat kasus penyerangan teroris bersenjata di Jakarta.
"Jika amunisi ini jatuh ke tangah orang yang salah, bisa saja disalahgunakan. Walaupun kondisinya sudah usang karena dibuat dan disimpan antara 1940-1950 tetapi seluruh masih aktif," katanya.
Amunisi yang ditemukan itu, antara lain 98 buah granat, sekitar 25 ribu peluru dari berbagai kaliber, ranjau personel dan air, senjata laras panjang dan pendek.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Seluruh bahan peledak yang ditemukan di Asrama Koloni Cipelang, Kota Sukabumi mempunyai daya ledak tinggi dan walaupun peninggalan jaman dahulu tetapi masih aktif dan bisa mencelakai siapapun jika meledak," kata Kepala Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jabar, AKBP Widodo kepada wartawan di Sukabumi, Sabtu.
Pihaknya saat ini melakukan sterilisasi di lokasi penemuan, karena bisa saja bahan peledak bereaksi.
Seluruh anggota Polres Sukabumi Kota yang mendiami rumah dinas di Asrama Koloni Cipelang diungsikan sampai selesai penyisiran dan pemindahan amunisi tersebut.
Penyisiran dilakukan menyeluruh karena kemungkinan ada amunisi yang masih tertanam di dalam tanah.
Polres Sukabumi Kota Sukabumi memasang garis polisi dan siapapun yang tidak berkepentingan baik anggota Polri apalagi masyarakat umum dilarang masuk.
Widodo mengatakan, kepolisian melakukan penjagaan ekstra ketat di tempat itu untuk mengantisipasi siaa saja yang ingin memanfaatkan atau mengacaukan kondisi keamanan di Kota Sukabumi, apalagi saat ini masih hangat kasus penyerangan teroris bersenjata di Jakarta.
"Jika amunisi ini jatuh ke tangah orang yang salah, bisa saja disalahgunakan. Walaupun kondisinya sudah usang karena dibuat dan disimpan antara 1940-1950 tetapi seluruh masih aktif," katanya.
Amunisi yang ditemukan itu, antara lain 98 buah granat, sekitar 25 ribu peluru dari berbagai kaliber, ranjau personel dan air, senjata laras panjang dan pendek.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016