Seorang warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Acai (50) dilaporkan tewas diduga diterkam harimau sumatera di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, saat mencari kayu di lokasi kejadian yang masih hutan.
Camat Sungai Apit Tengku Mukhtasar menyampaikan bahwa jasad korban ditemukan masih utuh. Namun, terdapat bekas luka gigitan harimau di leher korban yang ketika itu sedang mencari kayu mahang di hutan Sungai Belat bersama rekannya.
"Kejadiannya Senin (19/12) sekitar pukul 06.00 WIB, tetapi saya dapat informasi itu sore dari penghulu (kepala desa) setempat. Malamnya saya langsung lapor ke kepolisian dan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BB KSDA) Riau," katanya dikonfirmasi, Selasa.
Mukhtasar mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima dari warga setempat korban saat itu ditemukan oleh rekannya tak jauh dari lokasi korban diterkam. Namun, harimau sudah kabur meninggalkan korban dengan kondisi bersimbah darah.
"Informasi terakhir yang saya terima, korban sudah dibawa ke tempat asal mereka semalam. Kami juga sudah melaporkan ke pihak terkait," katanya.
Lebih lanjut ia mengimbau warga yang berada di sekitar lokasi untuk selalu berhati-hati terhadap hewan buas yang masih berkeliaran itu serta tidak beraktivitas sendirian apalagi jika memasuki hutan atau tempat yang jauh dari permukiman.
"Kami imbau warga tingkatkan kewaspadaan, karena saat ini harimau tersebut masih berkeliaran. Ini sudah kesekian kalinya terjadi dan saya juga sudah lapor ke pihak berwenang supaya menurunkan tim mengamankan dan meminta mengevakuasi hewan buas tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, awal November 2022, BB KSDA Riau melaporkan dua harimau yang terekam kamera di kampung paling ujung Kabupaten Siak tersebut. Hampir setahun yang lalu satu orang juga tewas diterkam harimau di kampung yang jarak tempuhnya 4-6 jam dari Sungai Apit.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Camat Sungai Apit Tengku Mukhtasar menyampaikan bahwa jasad korban ditemukan masih utuh. Namun, terdapat bekas luka gigitan harimau di leher korban yang ketika itu sedang mencari kayu mahang di hutan Sungai Belat bersama rekannya.
"Kejadiannya Senin (19/12) sekitar pukul 06.00 WIB, tetapi saya dapat informasi itu sore dari penghulu (kepala desa) setempat. Malamnya saya langsung lapor ke kepolisian dan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BB KSDA) Riau," katanya dikonfirmasi, Selasa.
Mukhtasar mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima dari warga setempat korban saat itu ditemukan oleh rekannya tak jauh dari lokasi korban diterkam. Namun, harimau sudah kabur meninggalkan korban dengan kondisi bersimbah darah.
"Informasi terakhir yang saya terima, korban sudah dibawa ke tempat asal mereka semalam. Kami juga sudah melaporkan ke pihak terkait," katanya.
Lebih lanjut ia mengimbau warga yang berada di sekitar lokasi untuk selalu berhati-hati terhadap hewan buas yang masih berkeliaran itu serta tidak beraktivitas sendirian apalagi jika memasuki hutan atau tempat yang jauh dari permukiman.
"Kami imbau warga tingkatkan kewaspadaan, karena saat ini harimau tersebut masih berkeliaran. Ini sudah kesekian kalinya terjadi dan saya juga sudah lapor ke pihak berwenang supaya menurunkan tim mengamankan dan meminta mengevakuasi hewan buas tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, awal November 2022, BB KSDA Riau melaporkan dua harimau yang terekam kamera di kampung paling ujung Kabupaten Siak tersebut. Hampir setahun yang lalu satu orang juga tewas diterkam harimau di kampung yang jarak tempuhnya 4-6 jam dari Sungai Apit.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022