Amerika Serikat (AS) ingin menyebarkan unit marinirnya di seluruh Kepulauan Okinawa Jepang pada 2026 serta mempersenjatai mereka dengan rudal dan peralatan yang lebih ringan, kata surat kabar Yomiuri.
Rencana itu, menurut laporan Yomiuri, ditujukan untuk menghalangi pergerakan militer China dan akan dibicarakan dengan pemerintah Jepang di Washington D.C..
AS telah memberi tahu Jepang tentang pengaturan baru itu, yang akan diumumkan setelah menteri pertahanan serta menteri luar negeri kedua negara bertemu di Washington pada Rabu (11/1), kata Yomiuri.
Pejabat di Kementerian Pertahanan Jepang belum memberikan komentar tentang rencana tersebut.
Pejabat Kemenlu Jepang juga menolak mengomentari laporan itu, tetapi mengatakan Jepang dan AS "akan mendiskusikan hal-hal terkait isu Pasukan AS di Jepang, termasuk penataan kembali Pasukan AS di Jepang."
Pembentukan unit baru tersebut, yang disebut Resimen Pesisir Marinir, merupakan bagian dari penataan kembali secara besar-besaran Korps Marinir AS yang pernah diuraikan oleh komandannya, Jenderal David Berger, pada 2020 dalam makalahnya berjudul Force Design 2030.
Pada saat itu, Berger mengatakan kepada Reuters bahwa dia ingin unit tersebut bekerja sama dengan Pasukan Bela Diri Jepang untuk mencegah militer China masuk dengan mudah ke Pasifik.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, Marinir AS memangkas jumlah pesawat dan membuang sebagian besar artileri meriam dan lapis baja berat sehingga pasukan dengan lebih kecil bisa "tersebar".
Pasukan tersebut akan dilengkapi dengan rudal dan drone (wahana tanpa awak) yang dapat beroperasi di daerah-daerah yang disengketakan.
Jepang menampung 18.000 Marinir AS, jumlah terbesar di luar AS.
Sebagian besar dari mereka berada di pangkalan di ;ulau utama Okinawa, yang merupakan bagian dari rantai kepulauan yang membentang di sepanjang tepi Laut China Timur hingga sekitar 100 kilometer dari Taiwan.
Kehadiran militer AS yang besar itu membuat kesal penduduk lokal. Pemerintahan daerah Okinawa meminta daerah-daerah lain di Jepang untuk menampung sebagian pasukan tersebut.
Meski pengaturan ulang tersebut tidak menambah jumlah Marinir di Okinawa, penyebaran pasukan bisa berarti bahwa keberadaan mereka akan menjadi lebih luas di sepanjang rangkaian pulau tersebut.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Rencana itu, menurut laporan Yomiuri, ditujukan untuk menghalangi pergerakan militer China dan akan dibicarakan dengan pemerintah Jepang di Washington D.C..
AS telah memberi tahu Jepang tentang pengaturan baru itu, yang akan diumumkan setelah menteri pertahanan serta menteri luar negeri kedua negara bertemu di Washington pada Rabu (11/1), kata Yomiuri.
Pejabat di Kementerian Pertahanan Jepang belum memberikan komentar tentang rencana tersebut.
Pejabat Kemenlu Jepang juga menolak mengomentari laporan itu, tetapi mengatakan Jepang dan AS "akan mendiskusikan hal-hal terkait isu Pasukan AS di Jepang, termasuk penataan kembali Pasukan AS di Jepang."
Pembentukan unit baru tersebut, yang disebut Resimen Pesisir Marinir, merupakan bagian dari penataan kembali secara besar-besaran Korps Marinir AS yang pernah diuraikan oleh komandannya, Jenderal David Berger, pada 2020 dalam makalahnya berjudul Force Design 2030.
Pada saat itu, Berger mengatakan kepada Reuters bahwa dia ingin unit tersebut bekerja sama dengan Pasukan Bela Diri Jepang untuk mencegah militer China masuk dengan mudah ke Pasifik.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, Marinir AS memangkas jumlah pesawat dan membuang sebagian besar artileri meriam dan lapis baja berat sehingga pasukan dengan lebih kecil bisa "tersebar".
Pasukan tersebut akan dilengkapi dengan rudal dan drone (wahana tanpa awak) yang dapat beroperasi di daerah-daerah yang disengketakan.
Jepang menampung 18.000 Marinir AS, jumlah terbesar di luar AS.
Sebagian besar dari mereka berada di pangkalan di ;ulau utama Okinawa, yang merupakan bagian dari rantai kepulauan yang membentang di sepanjang tepi Laut China Timur hingga sekitar 100 kilometer dari Taiwan.
Kehadiran militer AS yang besar itu membuat kesal penduduk lokal. Pemerintahan daerah Okinawa meminta daerah-daerah lain di Jepang untuk menampung sebagian pasukan tersebut.
Meski pengaturan ulang tersebut tidak menambah jumlah Marinir di Okinawa, penyebaran pasukan bisa berarti bahwa keberadaan mereka akan menjadi lebih luas di sepanjang rangkaian pulau tersebut.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023