Tokoh masyarakat Tionghoa Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ayie Gardiansyah mengatakan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili adalah momentum menguatkan rasa toleransi dan persatuan.

"Perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili adalah momentum menguatkan rasa toleransi dan persatuan," katanya di Tanjung Pandan, Rabu.

Menurut dia, perayaan Imlek 2574 Kongzili diharapkan membawa kedamaian, kerukunan dan ketenangan bagi bangsa Indonesia.

"Sesuai dengan shio Imlek tahun ini merupakan tahun Kelinci Air sehingga diyakini membawa kedamaian, ketenangan dan kemakmuran," ujarnya.

Ia mengatakan, memasuki tahun politik semangat toleransi dan persatuan harus senantiasa dirawat dan dijaga.

"Di tahun-tahun politik ini kita mesti sama-sama jernih jangan sampai ada politisasi agama dimana agama dieksploitasi dan dijadikan alat politik," katanya.

Ia mencontohkan, rasa toleransi dan persatuan antara warga keturunan Tionghoa dan masyarakat lokal di Belitung telah terjalin harmonis sejak lama.

Warga keturunan Tionghoa di Belitung hidup saling berdampingan dengan penduduk lokal tanpa ada gesekan dan konflik.

"Kalau di Belitung memang tidak ada intervensi dari satu golongan atau golongan lain sehingga tidak ada konflik sampai saat ini," ujarnya.

Dirinya berharap, Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili dapat menumbuhkan semangat toleransi dan persatuan di Tanah Air.

"Jadi kita harus sama-sama cegah potensi yang bisa mengganggu toleransi dan kerukunan antar umat beragama," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023