Muntok (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengantisipasi penyebaran penyakit pascabanjir di sejumlah lokasi di daerah itu.

"Banjir menjadi ancaman serius warga yang menjadi korban langsung maupun yang terdampak, kami berharap kegiatan yang sedang dilaksanakan mampu mengantisipasi penyebaran penyakit yang biasa timbul pascabanjir," kata Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Muntok, Rabu.

Menurut dia, penyakit yang biasa menyertai setelah terjadinya bencana banjir, seperti demam, batuk, pilek, ISPA, diare, dan penyakit kulit.

Ia mengatakan, langkah awal yang dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran berbagai penyakit tersebut, yaitu dengan mengerahkan petugas kesehatan dari seluruh puskesmas yang di wilayahnya kebanjiran.

"Mereka memiliki tugas untuk melakukan pendataan awal kondisi kesehatan korban banjir dan melakukan pengobatan jika ditemukan ada yang sakit," kata dia.

Menurut dia, para petugas kesehatan datang langsung ke rumah-rumah yang terkena banjir untuk memastikan kondisi kesehatan seluruh anggota keluarga di rumah tersebut.

Jika ditemukan ada yang sakit, kata dia, petugas akan memberikan pelayanan pertama sekaligus menentukan apakan korban bisa dilayani di lokasi atau harus dirujuk ke puskesmas.

"Kami juga menyiapkan armada ambulan keliling yang siaga di lokasi bencana untuk memudahkan jika ada warga yang harus segera dirujuk, baik ke puskesmas maupun ke rumah sakit," kata dia.

Terkait dengan ketersediaan obat, pihaknya memastikan sampai saat ini persediaan obat masih mencukupi untuk penderita berbagai penyakit yang biasa menyertai pascabanjir.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan PDAM Sejiran Setason untuk penyediaan air bersih di  lokasi banjir," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016