Menteri Luar Negeri China Qin Gang melakukan percakapan via telepon dari Beijing dengan Menlu RI Retno Marsudi, Jumat (20/1).
Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia merupakan mitra penting dalam kerja sama Sabuk Jalan (Belt and Road), demikian mantan Duta Besar China untuk Amerika Serikat itu sebagaimana dirilis Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Sabtu.
Menurut dia, hubungan China-Indonesia menghadapi banyak kesempatan terus meningkat.
Oleh sebab itu, dia siap bekerja sama dengan Menlu Retno sesuai dengan yang digariskan dua kepala negara masing-masing agar hubungan China-Indonesia semakin erat dan semakin kuat menuju masa depan yang cerah.
Pihaknya juga mendorong beberapa perusahaan China untuk berinvestasi dan berbisnis yang lebih berkualitas di Indonesia dan berharap pihak Indonesia memberikan jaminan keamanan yang lebih baik.
Sementara itu, Menlu Retno menganggap China sebagai mitra yang penting dalam hubungan, baik di level bilateral maupun multilateral.
Indonesia berharap hubungan bilateral dengan China terus berkembang dan meningkat, demikian Retno sebagaimana MFA.
Indonesia akan berusaha sebaik mungkin memberikan jaminan keamanan terhadap proyek-proyek China dan segenap personelnya.
Retno juga menambahkan bahwa Indonesia menyambut kedatangan para wisatawan China secepatnya.
Indonesia yang pada tahun ini bertindak selaku Ketua ASEAN akan mendedikasikan diri untuk mendukung peningkatan hubungan ASEAN-China dan berharap dukungan dari China.
Qin menyatakan dukungannya secara penuh kepada Indonesia sebagai Ketua ASEAN.
Ia juga merasa yakin bahwa Indonesia akan mampu menunjukkan kepemimpinannya dalam mencapai pembangunan komunitas ASEAN yang lebih maju dan bisa meningkatkan kerja sama dengan Asia Timur.
Qin Gang diangkat oleh Kongres Nasional Rakyat China (NPC) sebagai Menlu pada 30 Desember 2022 menggantikan Wang Yi yang menduduki jajaran anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) periode 2022-2027.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia merupakan mitra penting dalam kerja sama Sabuk Jalan (Belt and Road), demikian mantan Duta Besar China untuk Amerika Serikat itu sebagaimana dirilis Kementerian Luar Negeri China (MFA) di Beijing, Sabtu.
Menurut dia, hubungan China-Indonesia menghadapi banyak kesempatan terus meningkat.
Oleh sebab itu, dia siap bekerja sama dengan Menlu Retno sesuai dengan yang digariskan dua kepala negara masing-masing agar hubungan China-Indonesia semakin erat dan semakin kuat menuju masa depan yang cerah.
Pihaknya juga mendorong beberapa perusahaan China untuk berinvestasi dan berbisnis yang lebih berkualitas di Indonesia dan berharap pihak Indonesia memberikan jaminan keamanan yang lebih baik.
Sementara itu, Menlu Retno menganggap China sebagai mitra yang penting dalam hubungan, baik di level bilateral maupun multilateral.
Indonesia berharap hubungan bilateral dengan China terus berkembang dan meningkat, demikian Retno sebagaimana MFA.
Indonesia akan berusaha sebaik mungkin memberikan jaminan keamanan terhadap proyek-proyek China dan segenap personelnya.
Retno juga menambahkan bahwa Indonesia menyambut kedatangan para wisatawan China secepatnya.
Indonesia yang pada tahun ini bertindak selaku Ketua ASEAN akan mendedikasikan diri untuk mendukung peningkatan hubungan ASEAN-China dan berharap dukungan dari China.
Qin menyatakan dukungannya secara penuh kepada Indonesia sebagai Ketua ASEAN.
Ia juga merasa yakin bahwa Indonesia akan mampu menunjukkan kepemimpinannya dalam mencapai pembangunan komunitas ASEAN yang lebih maju dan bisa meningkatkan kerja sama dengan Asia Timur.
Qin Gang diangkat oleh Kongres Nasional Rakyat China (NPC) sebagai Menlu pada 30 Desember 2022 menggantikan Wang Yi yang menduduki jajaran anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) periode 2022-2027.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023