Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan mengeruk kolam retensi Jembatan 12 di Kota Pangkalpinang sudah mengalami pendangkalan yang memicu banjir besar beberapa hari lalu.
"Kita juga akan mengeruk sungai Rangkui yang juga sudah mengalami pendangkalan," kata Kepala DPU Provinsi Kepulauan Babel, Hasanuddin di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 hingga dua meter yang merendam pusat Kota Pangkalpinang pada Senin (8/2) hingga Selasa (9/2), karena adanya pendangkalan kolam retensi dan sungai di kota ini.
"Kondisi kolam rentensi dan sungai tidak siap menampung curah hujan lebat yang terjadi selama dua," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan membersihkan, perbaikan dan pendalaman saluran air di lingkungan masyarakat, agar aliran air ke kolam rentensi dan sungai lancar, sehingga tidak ada lagi genangan air selama musim hujan ini.
"Dalam waktu ini kita akan melakukan pengerukan, sehingga tidak akan terjadi lagi musibah banjir yang melumpuhkan sebagian ekonomi masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Menurut dia kejadian banjir besar pada beberapa hari lalu juga dipicu air laut pasang, sehingga aliran sungai tertahan dan meluas ke pemukiman masyarakat.
"Jika air laut tidak pasang, maka dipastikan banjir besar ini tidak akan terjadi," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya akan terus berupaya untuk mengantisipasi musibah banjir ini dengan memperdalam kolom retensi, sungai dan saluran air masyarakat.
"Musibah banjir ini karena curah hujan lebat bersamaan dengan air laut pasang dan tidak siapnya saluran sungai menampung air itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Kita juga akan mengeruk sungai Rangkui yang juga sudah mengalami pendangkalan," kata Kepala DPU Provinsi Kepulauan Babel, Hasanuddin di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 hingga dua meter yang merendam pusat Kota Pangkalpinang pada Senin (8/2) hingga Selasa (9/2), karena adanya pendangkalan kolam retensi dan sungai di kota ini.
"Kondisi kolam rentensi dan sungai tidak siap menampung curah hujan lebat yang terjadi selama dua," katanya.
Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan membersihkan, perbaikan dan pendalaman saluran air di lingkungan masyarakat, agar aliran air ke kolam rentensi dan sungai lancar, sehingga tidak ada lagi genangan air selama musim hujan ini.
"Dalam waktu ini kita akan melakukan pengerukan, sehingga tidak akan terjadi lagi musibah banjir yang melumpuhkan sebagian ekonomi masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Menurut dia kejadian banjir besar pada beberapa hari lalu juga dipicu air laut pasang, sehingga aliran sungai tertahan dan meluas ke pemukiman masyarakat.
"Jika air laut tidak pasang, maka dipastikan banjir besar ini tidak akan terjadi," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya akan terus berupaya untuk mengantisipasi musibah banjir ini dengan memperdalam kolom retensi, sungai dan saluran air masyarakat.
"Musibah banjir ini karena curah hujan lebat bersamaan dengan air laut pasang dan tidak siapnya saluran sungai menampung air itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016