Bangka Tengah (ANTARA) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Algafry Rahman meresmikan pengoperasian jembatan Sungai Kelintang di Kecamatan Pangkalanbaru senilai Rp2,32 miliar, setelah jembatan tersebut rubuh akibat penurunan pondasi yang mengganggu aktivitas ekonomi dan pelayanan publik masyarakat.
Algafry Rahman, Jumat (12/12), mengatakan kerusakan jembatan disebabkan penurunan pondasi bagian bawah sehingga abutmen tidak lagi mampu menahan beban konstruksi.
Kondisi tersebut sempat memutus akses penghubung antara Desa Padang Baru dan Desa Benteng.
“Kerusakan jembatan mengakibatkan terhambatnya mobilitas masyarakat, terutama untuk kegiatan ekonomi dan pelayanan publik. Karena itu pemerintah daerah melakukan perbaikan dengan konstruksi yang lebih kuat,” kata Algafry.
Ia menyebutkan pembangunan jembatan baru diharapkan dapat meningkatkan kelancaran transportasi warga, efisiensi waktu tempuh, serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Bangka Tengah Fani Hendra Saputra menjelaskan, jembatan sebelumnya menggunakan beton bertulang dengan abutmen pasangan batu yang runtuh akibat gerusan tanah dan penurunan muka air tanah.
“Pada konstruksi baru, jembatan menggunakan beton bertulang dengan pondasi sumuran untuk memastikan kekuatan struktur dan ketahanan jangka panjang,” ujarnya.
Pembangunan ulang jembatan Sungai Kelintang dibiayai melalui APBD Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2025 dari alokasi Biaya Tak Terduga (BTT) dengan nilai kontrak sebesar Rp2,32 miliar. Pekerjaan dimulai pada 21 Juli 2025 dan ditargetkan selesai pada 17 Desember 2025.
"Keberadaan jembatan ini diharapkan dapat memperlancar akses logistik serta meningkatkan aktivitas perdagangan dan jasa di wilayah sekitar," ujarnya.
