Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Kemal Effendi Gani mengatakan kantor berita memiliki tanggung jawab dalam menangkal penyebaran hoaks, dengan menyajikan informasi yang berisikan fakta dan kebenaran.
Kemal saat perayaan Hari Ulang Tahun ke-88 LKBN ANTARA yang diselenggarakan oleh Biro ANTARA Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Selasa, mengatakan, jika berita hoaks dibiarkan tersebar, maka dampaknya akan membahayakan masyarakat luas.
"Jadi kalau dibiarkan akan berbahaya bagi masyarakat," ucapnya. Peran ANTARA adalah bertanggungjawab menghadirkan informasi bermanfaat bagi masyarakat," kata Kemal.
Kemal tak memungkiri di tengah derasnya arus dan kemudahan mengakses sebuah informasi melalui internet, maka juga memungkinkan terciptanya ruang penyebaran hoaks oleh orang tak bertanggung jawab.
Hal tersebut menjadi tugas bagi seluruh insan ANTARA dalam melindungi masyarakat dari paparan kabar bohong.
Tak hanya memiliki tugas mencegah hoaks, LKBN ANTARA disebut oleh Kemal memiliki peran mendukung penuh jalinan kerja sama antar negara, seperti Indonesia dengan Jepang maupun Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok.
Upaya mendukung kerja sama dengan dua negara tersebut juga ditindaklanjuti dengan terbentuknya kolaborasi dengan sesama kantor berita dalam segala aspek, mulai perekonomian, sosial, sampai budaya.
"Kami di ANTARA juga bekerja sama dengan kantor berita di Jepang maupun Tiongkok. Kerja sama ini saling mendukung dan menguatkan," ucapnya.
Selain itu, Kemal berharap di usia ke-88 tahun LKBN ANTARA bisa melanjutkan kerja jurnalistik yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Tanah Air.
Sementara itu, Kepala Biro ANTARA Jawa Timur Rachmat Hidayat menyampaikan seluruh insan ANTARA di Jawa Timur selalu siap menjalin kolaborasi untuk mengedukasi dan mencerdaskan kehidupan masyarakat.
"Ini dalam rangka memerangi hoaks," kata Rachmat.
Dia pun mengajak seluruh masyarakat agar memanfaatkan keberadaan ANTARA sebagai sarana mencari informasi yang benar-benar valid.
"Gunakan ANTARA sebagai sumber yang menyajikan berita benar," tutur dia.
