Pangkalpinang (ANTARA) - Tepat pada 13 Desember 2025, Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA merayakan usia ke-88 tahun. Lebih dari sekadar lembaga pemberitaan, ANTARA adalah saksi sejarah bangsa yang lahir dari api perjuangan kemerdekaan.
Pada usia yang matang ini, ANTARA bukan hanya melihat ke belakang untuk mengenang peran heroiknya, tetapi juga melangkah mantap ke depan melalui transformasi digital yang menjawab tantangan zaman.
Perjalanan panjang ini mencatat pergulatan kedaulatan informasi Indonesia, dari ruang redaksi sederhana di masa penjajahan hingga menjadi pionir jurnalisme modern di era digital.
Jejak langkah sejarah
ANTARA didirikan pada 13 Desember 1937 di Batavia oleh empat jurnalis muda idealis, yakni Adam Malik Batubara, Soemanang Soerjowinoto, Albert Sipahoetar, dan Pandoe Kartawigoena.
Di tengah hegemoni kantor berita kolonial Aneta, mereka memiliki tujuan yang sederhana namun berani: menciptakan narasi yang berpihak pada bangsanya sendiri. Tindakan ini merupakan aksi politik berisiko tinggi, menjadikan ANTARA sebagai embrio pers nasional Indonesia.
Peran monumental ANTARA terukir pada hari-hari paling bersejarah bangsa:
- Penyiaran Teks Proklamasi: Beberapa jam setelah Soekarno dan Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, berita bersejarah itu telah disiarkan oleh ANTARA ke seluruh penjuru. Kantor Cabang Surabaya menerima naskah proklamasi dalam kode morse hanya 15 menit setelah deklarasi di Jakarta.
- Mengabadikan Momen Heroik: Wartawan ANTARA, Abdul Wahab Saleh, melakukan peliputan dan pemotretan peristiwa heroik perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Mojopahit) Surabaya pada 19 September 1945. Foto-foto ini menjadi arsip visual autentik yang sangat berharga.
- Dari Ruang Redaksi ke Medan Perang: Perjuangan tidak hanya terjadi di medan tempur. Adam Malik, salah satu pendiri ANTARA, yang kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, membuktikan bahwa ruang redaksi adalah front perjuangan yang sama pentingnya.
Kontribusi ANTARA pada Masa Revolusi:
· Penyebaran Proklamasi: Menyiarkan berita kemerdekaan ke dalam dan luar negeri.
· Dokumentasi Peristiwa Penting: Mengabadikan peristiwa bersejarah seperti Perobekan Bendera di Hotel Yamato.
· Menyuarakan Semangat Juang: Memberitakan Resolusi Jihad (Oktober 1945) dan peristiwa-peristiwa heroik Arek-arek Surabaya.
· Menjadi Jejaring Informasi: Menjadi penghubung informasi antardaerah di tengah kondisi perang.
Karena sumbangsihnya yang tak ternilai, sudah selayaknya arsip-arsip ANTARA memperoleh tempat terhormat dalam Register Memori Kolektif Bangsa (MKB).
Transformasi Digital
Di usia ke-88, ANTARA tidak berhenti pada nostalgia. Lembaga ini sedang menjalani transformasi digital yang signifikan. Baru-baru ini, ANTARA meraih dua penghargaan bergengsi Top Digital Awards 2025 (Top Digital Implementation 2025 Level Stars 5 dan Top Leader on Digital Implementation 2025), menandai dimulainya babak baru yang serius dalam dunia jurnalistik digital.
Transformasi ini memiliki makna strategis yang lebih luas:
· Diplomasi Informasi: Di era di mana informasi adalah soft power, ANTARA yang kredibel dan berjejaring global dapat menjadi instrumen diplomasi publik Indonesia. Lembaga ini berpotensi mengekspor narasi dan sudut pandang Indonesia ke panggung dunia, menjadi jembatan narasi Selatan-Selatan.
· Melawan Disinformasi: Dengan platform digital yang andal dan sistem verifikasi yang kuat, ANTARA dapat berperan sebagai pusat klarifikasi yang cepat, menjaga konsistensi narasi nasional di tengah banjir informasi.
· Jurnalisme Data dan Inovasi: Investasi pada teknologi seperti big data, visualisasi interaktif, dan keamanan siber memungkinkan ANTARA menghasilkan jurnalisme yang lebih mendalam, analitis, dan relevan bagi pembaca global.
Pilar Transformasi Digital ANTARA:
· Teknologi dan Infrastruktur: Membangun platform digital yang aman, cepat, dan andal.
· Kapasitas SDM: Meningkatkan kemampuan editor, reporter, dan analis data dalam teknologi baru.
· Konten Multiformat: Mengembangkan konten berbentuk video pendek, infografik interaktif, dan visualisasi data.
· Kemitraan Global: Membuka peluang kerja sama pertukaran konten dengan media di kawasan Asia Tenggara dan Global South.
Transformasi digital membawa peluang sekaligus tantangan, seperti ancaman keamanan siber, misinformasi, dan ketergantungan pada platform asing. Kunci keberhasilan ANTARA ke depan terletak pada kemampuannya menyeimbangkan kecepatan era digital dengan ketelitian prinsip jurnalistik, serta menjaga kredibilitas sebagai kantor berita nasional yang menjadi rujukan.
Delapan puluh delapan tahun perjalanan LKBN ANTARA adalah cerminan dari pergulatan bangsa Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kedaulatan, tidak hanya secara politik tetapi juga secara informasi.
Dari ruang redaksi di Batavia tahun 1937 hingga ruang digital global hari ini, semangat yang sama tetap berkobar: mengawal kedaulatan informasi Indonesia.
Di usia yang semakin matang, ANTARA ditantang untuk tetap menjadi penjaga narasi, perekam sejarah yang jujur, dan penyambung lidah bangsa di pentas dunia, dengan semangat yang tetap muda dalam berinovasi.
