Koba (Antara Babel) - Provinsi Bangka Belitung harus menggalakkan pembangunan lubang resapan biopori untuk mengatasi bencana alam banjir yang mulai rawan terjadi di daerah itu, kata Bupati Bangka Tengah Erzaldi Rosman.

"Harus ada instruksi secara masif dari pimpinan daerah setiap kabupaten untuk membuat lubang resapan biopori agar daya serap air lebih cepat ke dalam tanah," kata Erzaldi usai dilantik menjadi bupati periode 2016-2021, Rabu.

Hal itu dikemukakannya dalam upaya mencari solusi dan mengantisipasi musibah banjir, seperti yang terjadi pada Senin (8/2) merendam Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah serta menerjang ribuan rumah penduduk dan meinimbulkan kerugian ratusan miliar.

"Maka solusi yang tepat menurut saya harus ada gerakan secara masif untuk membangun lubang resapan biopori tersebut sehingga air lebih cepat diserap tanah," ujarnya.

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

"Selain itu harus ada program pembangunan lubang penampungan air di setiap desa atau mewajibkan setiap rumah memiliki lubang resapan air," ujarnya.

Ia mengatakan, minimal setiap desa harus ada lima lubang penampungan air diameter satu meter dengan kedalaman minimal dua meter.

"Lubang penampungan air itu diisi ijuk atau batu agar daya serap air ke dalam tanah lebih cepat sehingga tidak menimbulkan banjir di sejumlah titik," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016