Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menduga pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, warga negara berkebangsaan Selandia Baru, masih hidup bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KSB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.
"Diperkirakan pilot Mehrtens saat ini masih ada bersama KSB dan untuk memastikannya aparat keamanan masih terus melakukan penyelidikan," ujar Brigjen Sembiring yang dihubungi Antara di Jayapura, Papua, Minggu.
Sembiring yang saat ini masih berada di Timika mengakui belum bisa memastikan posisi pilot tersebut, sehingga ia sangat berharap bantuan dari berbagai pihak agar keberadaan pilot Susi Air yang dibakar itu agar dapat segera diketahui dan dilakukan evakuasi.
"Pencarian itu terus dilakukan dan kami berharap agar dapat segera ditemukan dalam keadaan sehat walafiat," ujarnya.
Sembiring mengatakan KSB pimpinan Egianus Kogoya sempat mengintimidasi para pekerja bangunan di Paro, sehingga mereka lari ke gunung dibantu masyarakat dan kini sudah berkumpul dengan keluarga mereka di Timika.
Ia menambahkan masyarakat Paro juga mengalami ketakutan sehingga memilih mengungsi ke Kenyam dan berjalan kaki selama dua hari.
Atas permintaan Bupati Nduga, kata Sembiring, aparat keamanan membantu mengevakuasi warga, terutama anak-anak, wanita dan orang sakit dengan menggunakan helikopter milik TNI-Polri.
"Evakuasi dilakukan di sekitar Gunung Wea dan kini mereka sudah berada di Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga, " ujar Brigjen Sembiring.
KKB pimpinan Egianus Kogoya, pada Selasa (8/2) membakar pesawat milik Susi Air saat mendarat di lapangan terbang Paro.
Korem 172/PWY membawahi delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan yaitu Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Diperkirakan pilot Mehrtens saat ini masih ada bersama KSB dan untuk memastikannya aparat keamanan masih terus melakukan penyelidikan," ujar Brigjen Sembiring yang dihubungi Antara di Jayapura, Papua, Minggu.
Sembiring yang saat ini masih berada di Timika mengakui belum bisa memastikan posisi pilot tersebut, sehingga ia sangat berharap bantuan dari berbagai pihak agar keberadaan pilot Susi Air yang dibakar itu agar dapat segera diketahui dan dilakukan evakuasi.
"Pencarian itu terus dilakukan dan kami berharap agar dapat segera ditemukan dalam keadaan sehat walafiat," ujarnya.
Sembiring mengatakan KSB pimpinan Egianus Kogoya sempat mengintimidasi para pekerja bangunan di Paro, sehingga mereka lari ke gunung dibantu masyarakat dan kini sudah berkumpul dengan keluarga mereka di Timika.
Ia menambahkan masyarakat Paro juga mengalami ketakutan sehingga memilih mengungsi ke Kenyam dan berjalan kaki selama dua hari.
Atas permintaan Bupati Nduga, kata Sembiring, aparat keamanan membantu mengevakuasi warga, terutama anak-anak, wanita dan orang sakit dengan menggunakan helikopter milik TNI-Polri.
"Evakuasi dilakukan di sekitar Gunung Wea dan kini mereka sudah berada di Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga, " ujar Brigjen Sembiring.
KKB pimpinan Egianus Kogoya, pada Selasa (8/2) membakar pesawat milik Susi Air saat mendarat di lapangan terbang Paro.
Korem 172/PWY membawahi delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan yaitu Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023