Pelabuhan Tanjungular Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diperkirakan mulai beroperasi pada Maret 2023 seiring penerbitan izin operasi oleh Kementerian Perhubungan RI beberapa hari lalu.
"Izin operasional pelabuhan tersebut sudah terbit dan akan diperuntukkan bongkar muat barang," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Kamis.
Ia menjelaskan beberapa hari lalu Pemkab Bangka Barat telah melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Perhubungan guna membahas rencana operasional tersebut.
Dari hasil pertemuan itu, kata dia, untuk sementara waktu pengelolaan Pelabuhan Tanjungular akan ditangani pemerintah pusat untuk memberikan kesempatan kepada daerah dalam menyiapkan badan usaha yang akan mengelola kawasan itu.
"Nanti jika pembentukan Badan Usaha Milik Daerah selesai maka akan diserahkan ke pemerintah daerah, memang pelabuhan itu untuk bongkar muat barang, sedangkan pelabuhan penumpang orang masih tetap di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok," katanya.
Sukirman mengatakan izin operasional tersebut sudah dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan beberapa waktu lalu dan hal ini sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo saat meninjau Pelabuhan Tanjungular pada Oktober 2022 agar pelabuhan itu segera dijalankan.
"Sebagai langkah awal kita akan memanfaatkan pelabuhan itu untuk bongkar muat seperti pupuk, pengiriman Crude Palm Oil (CPO) dan timah guna meningkatkan pendapatan asli daerah," katanya.
Sampai sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang telah siap bekerja sama, dalam hal pemanfaatan dan pengembangan pelabuhan ke depan.
Dalam pemanfaatan dan pengembangan pelabuhan, tidak menutup kemungkinan menjadi kawasan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing berkat segala keunggulan yang dimiliki pelabuhan itu.
"Prospek pengembangan dan pemanfaatan pelabuhan ini sangat cerah, kami optimistis ke depan akan semakin maju dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan daerah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Izin operasional pelabuhan tersebut sudah terbit dan akan diperuntukkan bongkar muat barang," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Kamis.
Ia menjelaskan beberapa hari lalu Pemkab Bangka Barat telah melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Perhubungan guna membahas rencana operasional tersebut.
Dari hasil pertemuan itu, kata dia, untuk sementara waktu pengelolaan Pelabuhan Tanjungular akan ditangani pemerintah pusat untuk memberikan kesempatan kepada daerah dalam menyiapkan badan usaha yang akan mengelola kawasan itu.
"Nanti jika pembentukan Badan Usaha Milik Daerah selesai maka akan diserahkan ke pemerintah daerah, memang pelabuhan itu untuk bongkar muat barang, sedangkan pelabuhan penumpang orang masih tetap di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok," katanya.
Sukirman mengatakan izin operasional tersebut sudah dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan beberapa waktu lalu dan hal ini sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo saat meninjau Pelabuhan Tanjungular pada Oktober 2022 agar pelabuhan itu segera dijalankan.
"Sebagai langkah awal kita akan memanfaatkan pelabuhan itu untuk bongkar muat seperti pupuk, pengiriman Crude Palm Oil (CPO) dan timah guna meningkatkan pendapatan asli daerah," katanya.
Sampai sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang telah siap bekerja sama, dalam hal pemanfaatan dan pengembangan pelabuhan ke depan.
Dalam pemanfaatan dan pengembangan pelabuhan, tidak menutup kemungkinan menjadi kawasan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing berkat segala keunggulan yang dimiliki pelabuhan itu.
"Prospek pengembangan dan pemanfaatan pelabuhan ini sangat cerah, kami optimistis ke depan akan semakin maju dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan daerah," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023