Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung pengembangan Pelabuhan Tanjungular Mentok, salah satunya dengan menyiapkan akses jalan karena akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bangka Barat Abimanyu di Mentok, Jumat, mengatakan, untuk mendukung kegiatan pelabuhan yang selesai pembangunannya pada akhir 2022 tersebut, beberapa infrastruktur telah dibangun sebagai penunjang sarana prasarana, seperti jalan raya selebar 30 meter, ruang genset, gedung perkantoran, rumah dinas, tangki air bersih, dan berbagai fasilitas lain yang merupakan syarat utama pengoperasionalan pelabuhan.
Untuk akses jalan, katanya, akan menghubungkan Pelabuhan Tanjungular ke Desa Airlimau (jalan utama Mentok-Kota Pangkalpinang), hal ini akan memangkas jarak tempuh sepanjang 31 kilometer jika dibandingkan dengan jalan yang sudah ada saat ini yang melintasi Kota Mentok.
"Akses jalan baru lebih efektif dan efisien, jadi secara konektivitas dari pelabuhan ke jalan utama sudah tidak masalah," katanya.
Dengan berbagai kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Pusat dalam menilai keseriusan dan kesiapan Pemkab bangka Barat untuk mengelola dan mengembangkan Pelabuhan Tanjungular sesuai yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke pelabuhan itu empat bulan lalu.
Baca juga: Bangka Barat mengapresiasi penerbitan izin operasi Pelabuhan Tanjungular
Presiden saat berkunjung ke Pelabuhan Tanjungular waktu itu mengarahkan agar nantinya pengelolaan bisa diserahkan kepada pemerintah daerah melalui BUMD.
"Pemkab juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar Pemerintah Pusat dapat memberikan pengelolaan pelabuhan tersebut kepada Pemkab Bangka Barat," katanya.
Selain itu, kata dia, sampai sejauh ini pemkab juga telah berhasil melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan yang telah menyatakan siap untuk bekerja sama dalam hal pemanfaatan dan pengembangan pelabuhan ke depan.
Adanya kesiapan dan keseriusan dalam pemanfaatan dan pengembangan pelabuhan Tanjungular diyakini beberapa tahun mendatang kawasan tersebut akan menjadi kawasan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Pelabuhan Tanjungular memiliki banyak keunggulan dan prospektif untuk terus berkembang, sejauh ini Pemkab telah menyiapkan rencana penataan wilayah pendukung berdasarkan fungsi dan kapasitas di kawasan tersebut dengan mempertimbangkan peningkatan akses dan sirkulasi terbuka-tertutup yang menghubungkan masing-masing area berdasarkan intensitas mobilitas.
Pelabuhan Tanjungular memiliki letak geografis sangat strategis, hanya berjarak 30 kilometer dari daratan Sumatera, dan 400 kilometer dari Singapura.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau pembangunan Pelabuhan Tanjungular Babel
Kedua hal tersebut diyakini akan menjadikan Tanjungular sebagai pelabuhan perdagangan yang akan membawa komoditas dari Sumatera bagian selatan untuk diperdagangkan.
Pelabuhan Tanjungular unggul karena pelabuhan di Sumatera Selatan yang sekarang tidak lagi memungkinkan untuk dikembangkan akibat sedimentasi. Selain itu, Pelabuhan Tanjungular juga memiliki kelebihan dari sisi kedalaman laut yang tidak dimiliki oleh pelabuhan lain di pulau Bangka.
"Dari segi kedalaman ini yang menjadi salah satu keunggulan yang tidak ditemui di pelabuhan lain di Pulau Bangka. Pelabuhan Tanjungular juga berhadapan langsung dengan Laut Natuna," katanya.
Pelabuhan yang dibangun dengan biaya sekitar Rp110 miliar tersebut direncanakan akan dimanfaatkan sebagai pelabuhan pengumpan lokal yang berfungsi sebagai pelabuhan alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas.
Beberapa industri unggulan yang telah siap memanfaatkan pelabuhan ini adalah antara lain dari sektor pertambangan, perikanan, pertanian dan peternakan.
Baca juga: Pemkab Bangka Barat lakukan kajian rencana pengelolaan Pelabuhan Tanjungular