Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengatakan temuan kulit kabel mencapai 12 truk di sepanjang selokan Jalan Medan Merdeka Selatan ini menandakan masih buruknya pemantauan saluran air di Jakarta secara berkala.

"Temuan kulit kabel ini bukti pengelolaan drainase Jakarta buruk. Seharusnya menjelang musim hujan, pengecekan semua saluran air dilakukan setiap hari, terlebih di Medan Merdeka Selatan yang kita tahu area ring satu," kata Senator Asal Jakarta ini melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Fahira mengatakan terlepas dari dugaan sabotase atau tidak, tidak mungkin secara tiba-tiba saluran air bisa tertimbun oleh kulit kabel jika dicek setiap hari.

Menurut dia jika benar saluran air disabotase, tentunya memakan waktu yang cukup lama untuk meletakkan kabel sebanyak 12 truk.

Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta sebagai pihak terkait diharapkan dapat memastikan tidak ada hambatan di semua got, selokan dan saluran air lainnya sehingga genangan air akibat hujan bisa mengalir lancar dan banjir bisa dihindari.

Selain itu, saluran air tersumbat, pompa yang tidak berfungsi, listrik mati bahkan tuduhan sabotase tidak menjadi alasan ketika banjir datang jika Pemprov DKI melakukan pemetaan permasalahan sebelum musim hujan.

"Tata ruang Jakarta yang amburadul ditambah usia drainase yang sudah terlampau lama serta pengelolaan (drainase) yang tidak baik membuat banjir akan terus menyapa warga," ujar Fahira.

Ia menegaskan jika hasil evaluasi sistem drainase di Jakarta harus dirombak total, perubahan tersebut harus menjadi program jangka pendek mengingat waktu yang sudah mendesak.

Fahira menambahkan penanganan banjir dilakukan secara komprehensif tidak hanya sekadar proyek pengadaan pompa, genset, tanggul dan betonisasi yang tidak membebaskan Jakarta dari banjir.

Sebelumnya, penyidik Polda Metro memeriksa saksi dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terkait kasus sampah bungkusan kabel yang menyumbat aliran air di saluran gorong-gorong kawasan Jalan Medan Merdeka.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mujiyono menduga sampah bungkusan kabel merupakan aksi pencurian atau sengaja membuang gulungan kabel dan saat ini penyidik masih menyelidiki instansi atau perusahan yang memasang kabel bekas serta pelaku yang membongkar kabel dari pembungkusnya.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016