Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah binaan untuk "go digital" agar semakin luas jangkauan pemasarannya.
"Pemanfaatan teknologi digital perlu terus dilakukan untuk mendukung pengembangan usaha yang dijalankan sehingga bisa mandiri dan naik kelas," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel Faturachman di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan hingga saat ini jumlah UMKM binaan Bank Indonesia Babel sebanyak 39 unit yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di daerah itu.
Para pelaku UMKM binaan dan mitra BI Babel saat ini terus didorong untuk mengembangkan usaha dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Tidak hanya dalam pemasaran melalui e-commerce, namun dalam pembayaran kita juga membiasakan mereka dengan transaksi nontunai digital," katanya.
Hal ini juga dilakukan para pelaku UMKM yang hari ini mengikuti pameran Hari Perbendaharaan yang digelar di Taman Merdeka Pangkalpinang dengan tema Go Digital, UMKM Handal.
Dalam pameran UMKM tersebut BI Babel melibatkan 39 pelaku UMKM binaan untuk mempromosikan produk agar semakin dikenal masyarakat luas sekaligus meningkatkan omset.
Bank Indonesia selalu berupaya membantu dan mempromosikan produk UMKM Babel agar dapat naik kelas dan mereka pelaku usaha bisa go digital karena digitalisasi UMKM ini dapat memperkuat inklusifitas untuk masuk ke ekonomi digital dalam konteks pembayaran elektronik.
BI Babel juga mendorong pelaku UMKM untuk memperluas pembayaran digital dan di pameran UMKM ini mereka sudah menyediakan pembayaran dengan barcode dan mendorong masyarakat untuk melakukan pembayaran dengan QRIS.
Beragam produk ditampilkan para pelaku UMKM binaan BI, antara lain produk kuliner, kriya, kerajinan tangan dan sayuran segar
"Sayuran segar produk UMKM binaan kita tampilkan sebagai bukti nyata bahwa selama ini BI Babel mendukung upaya peningkatan produksi pangan lokal dalam konteks membantu mengendalikan inflasi," ujarnya.
Menurut dia, titik perhatian Bank Indonesia adalah upaya mengendalikan inflasi dengan bersinergi bersama pemerintah daerah dan pelaku UMKM, salah satunya dengan meningkatkan ketahanan pangan.
"Kita juga telah melakukan kerja sama dengan beberapa gapoktan dan pondok pesantren untuk peningkatan produk pangan lokal, saat ini juga menjalin kerja sama program kelurahan tanggap inflasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Pemanfaatan teknologi digital perlu terus dilakukan untuk mendukung pengembangan usaha yang dijalankan sehingga bisa mandiri dan naik kelas," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel Faturachman di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan hingga saat ini jumlah UMKM binaan Bank Indonesia Babel sebanyak 39 unit yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di daerah itu.
Para pelaku UMKM binaan dan mitra BI Babel saat ini terus didorong untuk mengembangkan usaha dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Tidak hanya dalam pemasaran melalui e-commerce, namun dalam pembayaran kita juga membiasakan mereka dengan transaksi nontunai digital," katanya.
Hal ini juga dilakukan para pelaku UMKM yang hari ini mengikuti pameran Hari Perbendaharaan yang digelar di Taman Merdeka Pangkalpinang dengan tema Go Digital, UMKM Handal.
Dalam pameran UMKM tersebut BI Babel melibatkan 39 pelaku UMKM binaan untuk mempromosikan produk agar semakin dikenal masyarakat luas sekaligus meningkatkan omset.
Bank Indonesia selalu berupaya membantu dan mempromosikan produk UMKM Babel agar dapat naik kelas dan mereka pelaku usaha bisa go digital karena digitalisasi UMKM ini dapat memperkuat inklusifitas untuk masuk ke ekonomi digital dalam konteks pembayaran elektronik.
BI Babel juga mendorong pelaku UMKM untuk memperluas pembayaran digital dan di pameran UMKM ini mereka sudah menyediakan pembayaran dengan barcode dan mendorong masyarakat untuk melakukan pembayaran dengan QRIS.
Beragam produk ditampilkan para pelaku UMKM binaan BI, antara lain produk kuliner, kriya, kerajinan tangan dan sayuran segar
"Sayuran segar produk UMKM binaan kita tampilkan sebagai bukti nyata bahwa selama ini BI Babel mendukung upaya peningkatan produksi pangan lokal dalam konteks membantu mengendalikan inflasi," ujarnya.
Menurut dia, titik perhatian Bank Indonesia adalah upaya mengendalikan inflasi dengan bersinergi bersama pemerintah daerah dan pelaku UMKM, salah satunya dengan meningkatkan ketahanan pangan.
"Kita juga telah melakukan kerja sama dengan beberapa gapoktan dan pondok pesantren untuk peningkatan produk pangan lokal, saat ini juga menjalin kerja sama program kelurahan tanggap inflasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023