Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan segera melakukan rapat bersama PT Pertamina (Persero) terkait wacana pemindahan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta pada Senin sore ini.
"Saya nanti sama Pertamina ada rapat jam 16.00 WIB mengenai Plumpang," ujar Erick saat ditemui usai "Penyerahan Pengelolaan Aset Perkara Jiwasraya dari Kejaksaan Agung RI kepada Kementerian BUMN", di Jakarta, Senin.
Erick menyampaikan, sebelumnya bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah melakukan rapat.
Hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan rapat bersama institusi masing-masing untuk mendapatkan solusi terhadap lokasi Depo Plumpang.
"Kemarin sudah rapat sama Gubernur DKI, ada Pak Menko, hasil rapat kemarin masing-masing institusi mem-follow up ke masing-masing institusi dulu," katanya pula.
Pada Minggu (5/3), Erick mengatakan bahwa solusi terbaik harus segera ditemukan, agar tidak terjadi kembali kasus serupa di kemudian hari. BUMN akan mengkaji dari sektor keamanan depo bahan bakar minyak (BBM), karena merupakan bagian dari objek vital negara.
Dia mengatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh objek vital nasional (obvitnas) yang dikelola BUMN. Adapun perlu dilakukan sinkronisasi tata ruang secara bersama terkait obvitnas.
Buffer zone yang ideal menjadi sebuah keharusan bagi setiap aset vital yang dimiliki BUMN. Saat ini, banyak buffer zone obvitnas, baik yang dikelola BUMN atau bukan, sangat tipis dan begitu dekat dengan permukiman penduduk.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong dua opsi terkait solusi masalah ini, yaitu memindahkan Depo Pertamina ke tempat lain, seperti wilayah reklamasi serta melakukan relokasi permukiman warga di sekitar Depo Pertamina.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya nanti sama Pertamina ada rapat jam 16.00 WIB mengenai Plumpang," ujar Erick saat ditemui usai "Penyerahan Pengelolaan Aset Perkara Jiwasraya dari Kejaksaan Agung RI kepada Kementerian BUMN", di Jakarta, Senin.
Erick menyampaikan, sebelumnya bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah melakukan rapat.
Hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan rapat bersama institusi masing-masing untuk mendapatkan solusi terhadap lokasi Depo Plumpang.
"Kemarin sudah rapat sama Gubernur DKI, ada Pak Menko, hasil rapat kemarin masing-masing institusi mem-follow up ke masing-masing institusi dulu," katanya pula.
Pada Minggu (5/3), Erick mengatakan bahwa solusi terbaik harus segera ditemukan, agar tidak terjadi kembali kasus serupa di kemudian hari. BUMN akan mengkaji dari sektor keamanan depo bahan bakar minyak (BBM), karena merupakan bagian dari objek vital negara.
Dia mengatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh objek vital nasional (obvitnas) yang dikelola BUMN. Adapun perlu dilakukan sinkronisasi tata ruang secara bersama terkait obvitnas.
Buffer zone yang ideal menjadi sebuah keharusan bagi setiap aset vital yang dimiliki BUMN. Saat ini, banyak buffer zone obvitnas, baik yang dikelola BUMN atau bukan, sangat tipis dan begitu dekat dengan permukiman penduduk.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong dua opsi terkait solusi masalah ini, yaitu memindahkan Depo Pertamina ke tempat lain, seperti wilayah reklamasi serta melakukan relokasi permukiman warga di sekitar Depo Pertamina.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023