Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menanam 5.000 mangrove di Pantai Rebo, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang merupakan kawasan revitalisasi mangrove PT Timah Tbk.

"Ruang konservasi di Kepulauan Babel harus dijaga betul," kata Sakti Wahyu Trenggono di Pantai Rebo, Rabu.

Ia mengatakan saat ini terdapat berbagai isu pengelolaan laut di Indonesia yang berpotensi mengancam kelestarian sumber daya kelautan dan lingkungan, keberlanjutan mata pencaharian masyarakat bidang kelautan, ketahanan pangan dari laut, dan pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari pemanfaatan sumber daya kelautan.

Baca juga: Menteri kelautan ajak nelayan menjaga kebersihan laut

Oleh sebab itu, penting untuk menciptakan laut yang sehat, aman, tangguh, dan produktif untuk kesejahteraan bangsa. "Laut memberikan jasa sebagai sumber pangan dan kehidupan, jalur konektivitas, dan pelayanan jasa lainnya," katanya.

Ia menyatakan Bangka Beliung dengan luas wilayah timah sekarang berada laut, namun ada beban reklamasi, tetapi masyarakat mengambil tetapi tidak dijual kepada PT Timah Tbk yang diberi beban reklamasi.

"Tujuan pertama nilai ekonomi yang dilakukan PT Timah bisa bermanfaat, jadi PT Timah diberi beban reklamasi, setelah diambil timah juga hilirisasi," katanya.

Dirut PT Timah Tbk Achmad Ardianto kawasan revitalisasi mangrove PT Timah Tbk ini dikelola oleh Yayasan Ikabana Bangka sejak 2010, karena mangrove ini diyakini bisa menahan abrasi, dan dapat menyerap karbon dalam jumlah besar, sehingga bisa berkontribusi mengurangi energi karbon.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023