KM Kelud (Antara Babel) - Peserta Ekspedisi Maritim Gerhana Matahari Total 2016 bersorak ramai saat gerhana mengalami puncaknya membentuk cincin pukul 07.22 WIB di atas KM Kelud milik Pelni yang berlayar di perairan Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Rabu.

Berdasarkan pengamatan Antara, peserta bersorak sembari melepas kacamata pelindung ND5 guna melihat fase puncak gerhana matahari total (GMT) itu.

Beberapa saat kemudian atau sekitar dua menit kemudian, peserta saling mengingatkan untuk menggunakan kembali kacamata ND5 mereka saat GMT puncak berakhir. Terdengar kata "awas" dari balik kepadatan peserta yang memenuhi dek atas KM Kelud saat cahaya matahari mulai muncul secara berangsur terang benderang.

Sejumlah ahli menyebut, fase itu sebagai tahapan paling berbahaya ketika melihat gerhana matahari. Untuk itu tidak disarankan melihat gerhana tanpa alat pelindung mata.

Dalam proses GMT itu, nampak sejumlah peserta ekspedisi melakukan swafoto, merekam dan atau memotret fenomena alam yang langka tersebut.

Peserta yang berjumlah sekitar seribu lebih ini tersebar di sejumlah titik kapal KM Kelud. Misalnya, rekan media menggunakan dek tertinggi yaitu level tujuh guna mengabadikan GMT.

Sejumlah jurnalis televisi juga terlihat melaporkan secara langsung fenomena alam itu. Sementara peserta lain seperti pelajar menggunakan dek lain guna menyaksikan gerhana matahari total fase puncak.

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016