Gorontalo (ANTARA) - Warga Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo dapat menyaksikan gerhana bulan total dengan mata telanjang, pada Selasa malam.
"Saya baru menyadari terjadi gerhana bulan dan ikut menyaksikan secara langsung sejak pukul 18.48 Wita, kami warga perumahan bisa melihat dari teras rumah," kata Darwin (47) warga Desa Titidu, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara, Selasa.
Ia bersyukur dapat mengabadikan fenomena astronomis tersebut dengan kamera ponsel secara jelas.
"Ini momen langka, makanya kami sekeluarga merasa bersyukur bisa melihat secara langsung. Bahkan tanpa menggunakan pengaman mata, terasa bulan sangat dekat dan bentuknya pun bulat sempurna. Meski dari tangkapan kamera ponsel seperti nampak api membungkus bulan," katanya.
Menurutnya, tidak ada pelaksanaan shalat gerhana bulan secara berjamaah di sekitar komplek, namun warga nampak berkumpul dan satu per satu terlihat komat kamit membaca doa.
Pukul 19.03 hingga 19.09 Wita, kata Darwin, gerhana bulan total terlihat sangat cantik, didominasi warna merah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Gorontalo Utara, Yudin Moonti mengatakan, pihaknya tidak menggelar shalat gerhana bulan di kantor tersebut.
Namun imbauan kepada seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) telah disampaikan. Agar dapat mendampingi masjid-masjid di wilayah masing-masing yang akan melaksanakan shalat gerhana bulan.
Baca juga: Penampakan gerhana bulan total di Sultra tertutup awan tak bisa dilihat dengan mata telanjang
Berita Terkait
Gerhana bulan total
8 November 2022 20:26
Penampakan gerhana bulan total di Sultra tertutup awan tak bisa dilihat dengan mata telanjang
8 November 2022 20:04
Waspadai pasang air laut semasa gerhana bulan total
8 November 2022 15:54
BRIN: gerhana bulan total aman disaksikan dengan mata telanjang
8 November 2022 14:31
Saksikan puncak gerhana bulan total pada pukul 18.00 WIB pada 8 November
7 November 2022 16:55
Gerhana bulan total dapat diamati di Indonesia pada 8 November
2 November 2022 09:06
Gerhana Bulan Total
27 Juli 2018 22:38
Gerhana bulan total Rabu malam hanya terjadi 150 tahun sekali
31 Januari 2018 16:03