Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan pencarian pilot Susi Air yang disandera KKB akan terus dilakukan hingga berhasil dibebaskan.
"Pencarian akan terus dilakukan hingga pilot berkebangsaan Selandia Baru itu ditemukan dan dibebaskan dalam keadaan selamat," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Timika, Selasa.
Dikatakan, saat ini pencarian keberadaan pilot terus dilakukan dengan menggandeng semua pihak termasuk masyarakat, tokoh agama dan Bupati Nduga serta berharap jangan menggunakan cara-cara seperti kontak tembak karena itu akan merugikan semua pihak.
Operasi penegakan hukum tetap akan dilakukan, namun yang tadinya soft approach saat ini beralih ke operasi siaga tempur darat.
Peralihan itu akibat adanya insiden penembakan yang terjadi Sabtu (15/4) saat prajurit sedang melakukan pencarian terhadap pilot yang diperkirakan berada di sekitar wilayah itu, namun di jalan tiba-tiba diserang dan ditembaki oleh KKB.
"Sebelumnya TNI juga melaksanakan operasi serupa di laut yakni di wilayah Natuna yakni operasi siaga tempur laut," jelas mantan KSAL ini.
Diakui, tidak ada penambahan personel dalam operasi ini karena yang dilibatkan adalah prajurit yang sudah ada dan bertugas di Papua.
Walaupun demikian akan dilakukan rotasi dimana pasukan yang sudah bertugas selama setahun akan diganti dengan personel lainnya. Terkait insiden penembakan terhadap prajurit, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Evaluasi itu dilakukan untuk memastikan langkah yang akan diambil, kata Laksamana TNI Yudo Margono yang didampingi KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan sejumlah petinggi di lingkungan TNI.
Pilot Susi Air Philip Max Merhtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Pebruari lalu sesaat setelah pesawat yang dipiloti nya dibakar di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Pencarian akan terus dilakukan hingga pilot berkebangsaan Selandia Baru itu ditemukan dan dibebaskan dalam keadaan selamat," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Timika, Selasa.
Dikatakan, saat ini pencarian keberadaan pilot terus dilakukan dengan menggandeng semua pihak termasuk masyarakat, tokoh agama dan Bupati Nduga serta berharap jangan menggunakan cara-cara seperti kontak tembak karena itu akan merugikan semua pihak.
Operasi penegakan hukum tetap akan dilakukan, namun yang tadinya soft approach saat ini beralih ke operasi siaga tempur darat.
Peralihan itu akibat adanya insiden penembakan yang terjadi Sabtu (15/4) saat prajurit sedang melakukan pencarian terhadap pilot yang diperkirakan berada di sekitar wilayah itu, namun di jalan tiba-tiba diserang dan ditembaki oleh KKB.
"Sebelumnya TNI juga melaksanakan operasi serupa di laut yakni di wilayah Natuna yakni operasi siaga tempur laut," jelas mantan KSAL ini.
Diakui, tidak ada penambahan personel dalam operasi ini karena yang dilibatkan adalah prajurit yang sudah ada dan bertugas di Papua.
Walaupun demikian akan dilakukan rotasi dimana pasukan yang sudah bertugas selama setahun akan diganti dengan personel lainnya. Terkait insiden penembakan terhadap prajurit, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Evaluasi itu dilakukan untuk memastikan langkah yang akan diambil, kata Laksamana TNI Yudo Margono yang didampingi KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan sejumlah petinggi di lingkungan TNI.
Pilot Susi Air Philip Max Merhtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Pebruari lalu sesaat setelah pesawat yang dipiloti nya dibakar di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023