Brussel (Antara Babel) - Penyidik Belgia meyakini seorang pria yang ditangkap pada Kamis (24/3) adalah kaki tangan pelaku bom bunuh diri yang menewaskan sekitar 20 orang di stasiun metro Brussel, Selasa (22/3) lalu, menurut seseorang yang dekat dengan penyelidikan.

"Kami punya indikasi kuat bahwa orang itu tersangka yang diburu dalam beberapa hari terakhir. Proses identifikasi masih berlangsung," ujarnya di Brussel, Jumat, menunjuk seseorang yang tertangkap kamera sirkuit (CCTV) saat memasuki Stasiun Maelbeek bersama tersangka peledakan bom Khalid El Bakraoui.

Pria kedua juga membawa tas dan tidak diketahui apakah dia juga diduga meledakkan dirinya di stasiun metro tersebut.

Dari tujuh orang yang tertangkap, tidak satu pun tampak sebagai pria ketiga yang tertangkap oleh CCTV di Bandar Udara Brussel bersama dua pelaku peledakan bom di tempat itu, ujar narasumber.

Seorang pelaku peledakan bom adalah Brahim yang merupakan kakak Bakraoui dan seorang lagi, menurut keyakinan penyidik adalah Najim
Laachraoui, meskipun sumber tadi menyatakan bahwa hal itu masih belum terkonfirmasi.

Surat pemberitahuan perburuan Laachraoui telah dihapus dari laman polisi, Jumat, yang mengindikasikan bahwa pria tersebut sudah tidak lagi dalam perburuan.

Seorang pria yang ditangkap di Paris, Prancis, Kamis (24/3) didapati sebagai bagian dari penyidikan atas serangan Paris pada  November 2015 namun berjaringan dengan kelompok militan garis keras ISIS dalam peledakan bom di Brussel pekan ini.

Sumber tersebut menyatakan bahwa dari beberapa orang yang tertangkap di Brussel, Kamis (24/3), adalah tiga orang yang dengan bodohnya berkeliaran di sekitar kantor kejaksaan federal yang dijaga ketat oleh pusat upaya penyelidikan.

Sumber tersebut menambahkan bahwa para penyidik masih berupaya memastikan jika mereka memata-matai serangan di sekitar area tersebut.

Jumlah korban tewas dalam serangan di ibu kota Belgia, yang juga merupakan pusat Uni Eropa dan NATO, naik menjadi 31 orang dan korban luka 260, demikian keterangan Menteri Kesehatan Maggie De Block kepada stasiun televisi VRT.

Salah seorang terduga pelaku yang tampak di CCTV, yang juga salah satu pendorong troli berisi bom di bandara Brussel, adalah pria bernama Brahim El Bajraoui, demikian berita dari stasiun radio RTBF. Radio yang sama juga mengungkapkan bahwa saudara Brahim, Khalid, merupakan pelaku bom bunuh diri di stasiun metro.

Kedua orang tersebut mempunyai catatan kejahatan kriminal di masa lalu. Namun demikian, keduanya tidak diketahui pernah menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi radikal.

Sementara itu, Laachraoui adalah pria yang dicari kepolisian karena diduga terlibat dalam serangan Paris.

DNA Laachraoui ditemukan dalam semua bahan peledak di Paris dan di sebuah tempat persembunyian yang digunakan oleh dalang serangan Paris, Salah Abdeslam.

Kelompok bersenjata ISIS mengaku bertanggung jawab atas dua bom di Brussel pada Selasa, atau empat setelah tertangkapnya Abdeslam di Brussel. ISIS juga mengancam akan membalas setiap negara yang ikut menyerang kelompok tersebut di Suriah dan Irak.

Belgia memang ikut mengirim sejumlah pesawat tempur untuk bergabung dalam koalisi internasional dalam menyerang ISIS di dua negara tersebut.

Sejumlah apakar keamanan menduga bahwa dua ledakan di Brussel telah disiapkan sebelum penangkapan dalang utama serangan Paris, Abdeslam.

Dia telah berbicara kepada para penyidik setalah penangkapan. Pihak kepolisian pada saat itu menemukan bendera ISIS dan bahan peledak di tempat persembunyian Abdeslam.

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016