Kun bokator, seni bela diri tradisional Kamboja, yang menjadi olahraga baru yang dipertandingkan pada SEA Games 2023 di negaranya menjadi ladang medali emas bagi kontingen Indonesia pada Senin.
Pada hari keempat penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia Tenggara itu, Indonesia membawa pulang tiga medali emas dari Kun Bokator.
Emas pertama Kun Bokator hari ini diperoleh dari nomor Bare Hand Form Grup Putra dengan formasi Muhammad Martin Ramadhan, Tedi Hidayat, dan Sendiagi Putra. Tim tersebut mencatatkan skor 8,75 alias unggul 0,25 poin dari tim tuan rumah Kamboja.
Tak hanya tim putra, tim putri Indonesia untuk nomor yang sama juga mendapatkan emas.
Rana Oktavia, Riva Hijriah, dan Eni Tri Susilowati tampil solid untuk Merah Putih dan unggul atas Kamboja dengan mengoleksi skor 8,5 sementara tim lawan dengan skor 8,33.
Kemudian ada Gema Nur Arifin dan Yazid Hanifam Kurniawan yang menyikat emas dari nomor Duo Group Performance Putra dengan skor 8,67, lagi-lagi mengungguli tim tuan rumah yang harus puas di posisi kedua dengan skor 8,5.
"Menyumbangkan medali emas ke-18 untuk Indonesia merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat kami bertiga karena ini juga pertama kali kami menyumbangkan emas untuk Indonesia," kata Riana ditemui pewarta ANTARA di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja.
Persiapan singkat
Seni bela diri Kun Bokator dipercaya berumur lebih dari 1.000 tahun dan lahir pada masa kerajaan Khmer, yang wilayahnya meliputi sebagian besar Asia Tenggara.
Memiliki gaya yang anggun, menggabungkan pukulan siku, serangan tulang kering, kuncian dan bergulat, Kun Bakator menjalani debutnya di SEA Games hanya satu tahun setelah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO.
Seni bela diri itu juga kini semakin berkembang setelah pada satu dekade terakhir hampir punah karena sangat sedikit praktisi Kun Bakator yang menyintas rezim Khmer Merah pada 1970-an.
Namun seni bela diri tersebut telah memenangi hati warga Kamboja yang ingin melestarikan budaya mereka.
Tim Indonesia pun, yang berangkat mempelajari Kun Bokator dengan dasar pencak silat, tak menyangka mampu memberi kejutan bahkan mengalahkan atlet tuan rumah.
Mereka memiliki waktu hanya enam bulan untuk mempersiapkan diri untuk berlaga di SEA Games tahun ini.
"Jujur tidak menyangka karena ini olahraga asli Kamboja. Jadi, rasanya kayak rezeki dan alhamdulillah kami sudah melakukan yang terbaik, hasilnya memuaskan, dan ini memang hasil yang kami inginkan," ujar Eni.
Indonesia nyaris membawa pulang satu emas lagi dari kun bokator nomor tanding kelas 65kg, namun atlet nasional Yudi Cahyadi yang melawan perwakilan dari Vietnam diputuskan kalah 1-2 dari rivalnya dengan mengejutkan di partai final.
Meski ia tampil begitu mendominasi dalam tiga ronde, rupanya banyak pukulan Yudi yang dinilai juri tidak masuk poin.
Vietnam melesat
Menurut catatan resmi laman SEA Games 2023 per Senin malam, Indonesia secara total mengumpulkan enam medali emas, delapan perak, dan 13 perunggu pada hari ini.
Selain dari kun bokator, tiga medali emas lainnya untuk Indonesia disumbangkan oleh Abdul Hafiz dari atletik nomor lempar lembing putra, tim bola voli putra, dan atlet sepeda Dara Latifah dari nomor mountain bike eliminate putri.
Namun demikian, perolehan itu tak mampu mempertahankan posisi Indonesia, yang sempat bertengger di peringkat dua tabel perolehan medali, hingga harus rela turun ke peringkat empat dengan total 22 emas, 19 perak dan 43 perunggu.
Pasalnya, Vietnam menjadi negara yang panen medali terbanyak pada hari ini dengan 14 medali emas, disusul oleh Thailand dengan 12 medali emas.
Tuan rumah Kamboja, dengan tambahan delapan emas pada hari ini, sementara ini masih memimpin tabel medali dengan 37 keping emas, namun Vietnam membayangi dengan 29 emas dan Thailand di posisi ketiga dengan 28 emas.
Hatrik emas tim voli Indonesia
Salah satu kabar menggembirakan hari ini adalah prestasi tim bola voli putra Indonesia yang sukses memenuhi target merebut medali emas sekaligus menegaskan dominasi mereka dalam tiga ajang SEA Games secara berturut-turut.
Tampil di Olympic Indoor Stadium, Phnom Penh, tim voli putra Merah Putih membekuk tuan rumah Kamboja dengan skor meyakinkan 3-0 (25-21, 25-10, 25-15).
Warga Negara Indonesia yang bermukim di Kamboja turut melakukan perayaan atas kemenangan tim voli putra Indonesia, bahkan tak sedikit dari mereka yang tidak kebagian tiket menonton langsung di stadion berinisiatif menggelar nonton bareng di salah satu tempat makan di Phnom Penh.
Tak kurang dalam 20 orang lengkap dengan beragam pakaian yang menggambarkan identitas Indonesia berkumpul. Mereka bersorak memberikan dukungan, tak kalah seru dengan penonton memberikan dukungan langsung di stadion.
Suasana kekeluargaan WNI di Kamboja sangat terasa. Seperti yang diungkapkan Sulam yang telah bermukim sejak 2008 di Kamboja.
Dia mengungkapkan kegiatan seperti nobar kerap dilakukan untuk menjaga tali persaudaraan. "Biasanya kami arisan juga untuk berkumpul bersama. Banyak WNI di Kamboja. Jadi setiap ada kegiatan seperti ini kami senang bisa bertemu dengan satu sama lain," kata Sulam yang berwiraswasta di Kamboja.
Sementara itu, pebalap sepeda putri Indonesia Dara Latifah melaukan debut manis dengan meraih medali emas kedua pada SEA Games 2023 Kamboja.
Dara menjadi yang terbaik pada nomor Cross Country Eliminator (XCE) di Kulen Mountains, Siem Reap, Kamboja, Senin.
Sebelumnya, dia juga berhasil meraih prestasi yang sama pada nomor Mixed Cross Country Relay bersama Sayu Bella Sukma Dewi, Zaenal Fanani, dan Feri Yudoyono.
"Bersyukur dan tidak menyangka bisa meraih emas pada 'multievent' pertama saya. Ini berkat kerja keras tim, ofisial, dan doa-doa masyarakat Indonesia, keluarga dan teman-teman," kata Dara usai lomba.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Pada hari keempat penyelenggaraan pesta olahraga se-Asia Tenggara itu, Indonesia membawa pulang tiga medali emas dari Kun Bokator.
Emas pertama Kun Bokator hari ini diperoleh dari nomor Bare Hand Form Grup Putra dengan formasi Muhammad Martin Ramadhan, Tedi Hidayat, dan Sendiagi Putra. Tim tersebut mencatatkan skor 8,75 alias unggul 0,25 poin dari tim tuan rumah Kamboja.
Tak hanya tim putra, tim putri Indonesia untuk nomor yang sama juga mendapatkan emas.
Rana Oktavia, Riva Hijriah, dan Eni Tri Susilowati tampil solid untuk Merah Putih dan unggul atas Kamboja dengan mengoleksi skor 8,5 sementara tim lawan dengan skor 8,33.
Kemudian ada Gema Nur Arifin dan Yazid Hanifam Kurniawan yang menyikat emas dari nomor Duo Group Performance Putra dengan skor 8,67, lagi-lagi mengungguli tim tuan rumah yang harus puas di posisi kedua dengan skor 8,5.
"Menyumbangkan medali emas ke-18 untuk Indonesia merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat kami bertiga karena ini juga pertama kali kami menyumbangkan emas untuk Indonesia," kata Riana ditemui pewarta ANTARA di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja.
Persiapan singkat
Seni bela diri Kun Bokator dipercaya berumur lebih dari 1.000 tahun dan lahir pada masa kerajaan Khmer, yang wilayahnya meliputi sebagian besar Asia Tenggara.
Memiliki gaya yang anggun, menggabungkan pukulan siku, serangan tulang kering, kuncian dan bergulat, Kun Bakator menjalani debutnya di SEA Games hanya satu tahun setelah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO.
Seni bela diri itu juga kini semakin berkembang setelah pada satu dekade terakhir hampir punah karena sangat sedikit praktisi Kun Bakator yang menyintas rezim Khmer Merah pada 1970-an.
Namun seni bela diri tersebut telah memenangi hati warga Kamboja yang ingin melestarikan budaya mereka.
Tim Indonesia pun, yang berangkat mempelajari Kun Bokator dengan dasar pencak silat, tak menyangka mampu memberi kejutan bahkan mengalahkan atlet tuan rumah.
Mereka memiliki waktu hanya enam bulan untuk mempersiapkan diri untuk berlaga di SEA Games tahun ini.
"Jujur tidak menyangka karena ini olahraga asli Kamboja. Jadi, rasanya kayak rezeki dan alhamdulillah kami sudah melakukan yang terbaik, hasilnya memuaskan, dan ini memang hasil yang kami inginkan," ujar Eni.
Indonesia nyaris membawa pulang satu emas lagi dari kun bokator nomor tanding kelas 65kg, namun atlet nasional Yudi Cahyadi yang melawan perwakilan dari Vietnam diputuskan kalah 1-2 dari rivalnya dengan mengejutkan di partai final.
Meski ia tampil begitu mendominasi dalam tiga ronde, rupanya banyak pukulan Yudi yang dinilai juri tidak masuk poin.
Vietnam melesat
Menurut catatan resmi laman SEA Games 2023 per Senin malam, Indonesia secara total mengumpulkan enam medali emas, delapan perak, dan 13 perunggu pada hari ini.
Selain dari kun bokator, tiga medali emas lainnya untuk Indonesia disumbangkan oleh Abdul Hafiz dari atletik nomor lempar lembing putra, tim bola voli putra, dan atlet sepeda Dara Latifah dari nomor mountain bike eliminate putri.
Namun demikian, perolehan itu tak mampu mempertahankan posisi Indonesia, yang sempat bertengger di peringkat dua tabel perolehan medali, hingga harus rela turun ke peringkat empat dengan total 22 emas, 19 perak dan 43 perunggu.
Pasalnya, Vietnam menjadi negara yang panen medali terbanyak pada hari ini dengan 14 medali emas, disusul oleh Thailand dengan 12 medali emas.
Tuan rumah Kamboja, dengan tambahan delapan emas pada hari ini, sementara ini masih memimpin tabel medali dengan 37 keping emas, namun Vietnam membayangi dengan 29 emas dan Thailand di posisi ketiga dengan 28 emas.
Hatrik emas tim voli Indonesia
Salah satu kabar menggembirakan hari ini adalah prestasi tim bola voli putra Indonesia yang sukses memenuhi target merebut medali emas sekaligus menegaskan dominasi mereka dalam tiga ajang SEA Games secara berturut-turut.
Tampil di Olympic Indoor Stadium, Phnom Penh, tim voli putra Merah Putih membekuk tuan rumah Kamboja dengan skor meyakinkan 3-0 (25-21, 25-10, 25-15).
Warga Negara Indonesia yang bermukim di Kamboja turut melakukan perayaan atas kemenangan tim voli putra Indonesia, bahkan tak sedikit dari mereka yang tidak kebagian tiket menonton langsung di stadion berinisiatif menggelar nonton bareng di salah satu tempat makan di Phnom Penh.
Tak kurang dalam 20 orang lengkap dengan beragam pakaian yang menggambarkan identitas Indonesia berkumpul. Mereka bersorak memberikan dukungan, tak kalah seru dengan penonton memberikan dukungan langsung di stadion.
Suasana kekeluargaan WNI di Kamboja sangat terasa. Seperti yang diungkapkan Sulam yang telah bermukim sejak 2008 di Kamboja.
Dia mengungkapkan kegiatan seperti nobar kerap dilakukan untuk menjaga tali persaudaraan. "Biasanya kami arisan juga untuk berkumpul bersama. Banyak WNI di Kamboja. Jadi setiap ada kegiatan seperti ini kami senang bisa bertemu dengan satu sama lain," kata Sulam yang berwiraswasta di Kamboja.
Sementara itu, pebalap sepeda putri Indonesia Dara Latifah melaukan debut manis dengan meraih medali emas kedua pada SEA Games 2023 Kamboja.
Dara menjadi yang terbaik pada nomor Cross Country Eliminator (XCE) di Kulen Mountains, Siem Reap, Kamboja, Senin.
Sebelumnya, dia juga berhasil meraih prestasi yang sama pada nomor Mixed Cross Country Relay bersama Sayu Bella Sukma Dewi, Zaenal Fanani, dan Feri Yudoyono.
"Bersyukur dan tidak menyangka bisa meraih emas pada 'multievent' pertama saya. Ini berkat kerja keras tim, ofisial, dan doa-doa masyarakat Indonesia, keluarga dan teman-teman," kata Dara usai lomba.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023