Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) menyatakan tim nasional esports Valorant tidak akan melanjutkan pertandingan babak final melawan Singapura setelah tuntutan untuk menjunjung tinggi sportivitas, fair play, dan integritas tidak dipenuhi panitia penyelenggara.

PB ESI dengan tegas menyatakan menolak tindak kecurangan yang mencederai nilai-nilai tersebut dan menyatakan bahwa siapa pun yang melakukan tindakan tersebut sudah sepantasnya didiskualifikasi.

“Sportivitas, fair play, integritas, dan kehormatan merupakan nilai-nilai utama olahraga yang kami dan seluruh pihak harus selalu junjung tinggi. Pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut, serta persoalan-persoalan yang menyangkut integritas dalam pertandingan olahraga merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi,” tegas Sekretaris Jenderal PB ESI Frengky Ong, dalam keterangan resmi yang diterima di Phnom Penh, Kamis.

“Seperti pada pertandingan final cabang olahraga esports nomor Valorant antara Indonesia melawan Singapura yang diselenggarakan di Olympia City pada Rabu (10/5), ditemukan bukti adanya kecurangan. Kami dengan tegas menolak tindakan-tindakan yang merusak nilai-nilai olahraga dan SEA Games. Sikap kami jelas bahwa kami tidak dapat mentolerir tindakan-tindakan tidak terpuji,” imbuhnya.

Pada pertandingan tersebut, disebut ada bukti terkait bug camera agent cypher yang dilakukan oleh tim Singapura di Map Split. Tim Singapura menggunakan bug camera cypher tersebut sebanyak tiga kali di map Split saat melawan timnas Valorant Indonesia.

Atlet Indonesia segera menyampaikan keberatan saat menemukan penggunaan bug pada ronde 8, namun wasit belum menghentikan pertandingan dengan dalih tidak mengetahui bahwa camera agent cypher adalah bug yang dilarang untuk dipergunakan. Pertandingan baru dihentikan pada ronde 14.

PB ESI telah melakukan protes keras ke pihak-pihak terkait dan mengimbau seluruh pihak untuk menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, fair play, dan integritas, demi kehormatan Indonesia.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023